a
s ba
lam bersama keluarga Dani, a
amil dan pria yang menghamilin
alu, ia mempertimbangkan untuk menggug
amar kecil agar bisa secara lelua
urkan kandunganmu, Chik!" ucap Karin
a. Ia ikut merasakan kecemasan yan
k, ... a
ka capek sendiri. Yang kakak mau kamu pertahankan bayimu. Dia adalah keajaiban yang sudah Tuhan berikan kepada kamu. Berarti Tuha
tapi aku mikirin keluarga kita, termasuk kakak. Aku sudah biki
ba mengatur emosinya sendiri. "Ch
meng
aya 'kan s
mbali me
hannya. Tuhan kita itu baik, Chika! Itu yang mesti kamu ingat. Sama manusia, kamu tidak perlu takut, tapi sama Tuhanlah semestinya kamu takut. Jadi Chika dengar kakak yah, Chika harus memperta
lahkannya atau memarahinya! Sebelumnya, ia merasa dunianya sudah kiamat keti
ohnya melupakan nilai-nilai moral dan agama yang
kaknya, Karin! Chika sangat sayang dan merasa kede
n dan saat ini ia menangis lega karena memiliki kakak seperti K
l bersama kakak di sini?
ak. Chika sudah tenang setelah mendengar na
k. Apa kakak perlu
sa menghadapi masalah ini
kakak dan kartu keluarga kakak agar anak kamu bisa mendapat
angat menghargai bantuan k
ayang Chika,"
skan posisi Chika agar tidak membuat tekat Chika mempertahankan bayinya goy
langkah Chika. Karin merasa t
ehadiran Karin baik di dalam perusaha
iliki suami dan anak agar tidak terjadi salah pengertian tapi tern
s, mereka ingin menjodoh-jodohkan dirinya dan Dani, anak tunggal mereka. Dan yang m
njalin hubungan dengan lawan jenis lagi karena sam
at Steven apalagi kalau harus bersatu lagi dengannya, ia merasa
baik. Bisa di bilang Danilah satu-satunya sahabat yang se
terlalu konyol untuk diucapkan. Mertuanya berpendapat bukan Steven yang meninggalkan Karin tetapi Karinlah yang meninggalk
kin
ngun ia merasa matanya agak sembab karena menangis semalam. Ia
irinya sendiri. Ia berusaha mengalahkan egonya sendiri tapi mengingat kepri
enyerah dan berpisah secara baik-baik denga
ahannya didasarkan cinta dan diberkati di Gereja. Janji pernikahan itul
percaya mendengar penjela
keluarga kita kalau kita tida
k menyangka perkataan itu
as mendengar umpatan yang
Sekarang coba katakan kenapa kau
seperti preman. Dia juga sempat menyakiti papi
ng lapor polisi!? Dan kenapa tidak langsung memberitahu kakak? Mau menu
rin dan mengatakan dia
Kak! Chika nggak tahu harus bagaimana!?"
unduk takut terkena d
megang lehernya yang tiba-tiba terasa kencang. Kemudian Karin meminta alamat rumah Berri tap
meraih tubuh Chika yang masih terisak. Ia menepuk-nepuk punggung Chika sambil menahan sakit pada lehernya. Ia la
detektif professional yang biasa digunakan keluarga
s Karin menolak dan berkeras untuk menangani masalah ini sendiri. Ak
yah coba saja!" uca
ang "kenalannya" yang terkenal suk
maka pihak kepolisian meminta waktu untuk melakukan penyelidikan ter
sejak dipekerjakannya detektif profes
ang sudah disepakati sebagai tanda terima kasih tapi l
ma sekali tidak bergetar sama sekali berada di dekat Dani. Karin merasa kesal. Mengapa ia tidak bisa dengan mudah m