CA
sengal setelah berjalan cepat meninggalkan mini market di ujung jalan. Dadanya
pan
-laki itu me
i seorang pria berjas hitam dengan mata tajam menatap lurus ke arahnya. Ya, Damian ada di sana. Di seberang jalan itu bersama banyak pria
pula senyum hangat. Ada sesuatu yang tersembunyi di b
Meninggalkan rasa penasaran seka
*
bil menggema di sepanjang jala
l mewah berwarna hitam berderet di depan rumah sederhana milik keluarga Shara. Pintu
mi
a tertata rapi, dan matanya yang tajam mengawasi keadaan sekitar dengan sika
masing-masing membawa barang-barang mahal, kotak-kotak seserahan berisi emas
rdesir penuh amarah. Ia sudah mendengar desas-desus tentang pria itu. Mantan
dan canggung. Damian melangkah masuk, menyapu setiap sudut r
gu, mana Shara?" ucapn
gelagapan dan buru-buru
egera mengetuk pintu kamar Shara. Gadis itu be
esok kita
rdiam. Warga kampung yang mengupi
merah padam. "Aku tidak akan menikah
Tatapannya tetap datar, seola
dan tanpa pikir panjang, meraih sebilah pisau dapur. Mata Damian
a kau memaksaku menikah!" suara Shara bergetar, t
kan tangan ke dalam saku celana, lalu berkata dengan suara rendah, "
menela
akan hancur. Rumah ini, warung kecil ayahmu, semuanya akan hilang
ik turun, otaknya berusaha mencari celah untuk m
kal
ikahlah dengan Damian." ayah dan ibunya memoh
n tangan gemetar, meletakkan p
serak. "Aku akan
rnya muncul. Ia menoleh
tri kalian bersamaku
agar dia tidak ber
bertukar pandang. Ada k
gkah mundur, tapi ayahnya
akanmu, Nak..." sua
unggu jawaban lagi, ia meraih tangan Sh
a pulang,
idupan Shara berub