ntuk berangkat sekolah. Seperti biasa, ia men
Dewi, memeluknya dengan hangat, sebuah pelukan yang tulus dan penuh kasih. Ayah
h terlalu kasar padamu, hingga membuatmu trauma. Ayah menyesal, nak. Ayah ingin memperbaiki semuanya,"
bingung harus
ian. "Ayah, Indri hanya ingin ayah kembali seperti dulu," jawabny
rap, kamu bisa memberi mereka kesempatan,"
kolah dulu, ay
ini," ucap Indri, berusaha mengalihkan suasa
elukan hangat Dewi, dan senyum Bagas. Mereka tampak bahagia, tapi Indri m
kir kopi hangat dan sebuah laptop. Ia menghampiri ayahnya, memberanikan d
ang ingin anak ayah tanyakan?"
as ibu dan anak?" tanya Indri, mena
apas. "Mengapa kamu menanyakan hal itu, na
elum mengenal mereka. Indri perlu
nya, Ibu Dewi adalah istri yang baik, tapi disakiti oleh mantan s
udi dan pemabuk. Setiap hari, Dewi me
hamil. Ia sangat bahagia, berharap kehad
menuduh Dewi berselingkuh. Dewi sangat terpuku
is yang membuatnya berurusan dengan orang-orang berbahaya. Suatu malam, suaminya tewas dibunuh oleh rekan
tapi toko itu bangkrut karena hutang yang menumpuk. Saat itulah ayah bertemu dengan Dewi. Ia sedang berjualan kue d
dia istri yang baik. Ayah juga menyayangi Bagas, dia anak yang pintar dan sopan. Ayah
ng begitu pahit. Ia merasa bersalah karena telah berprasangka buruk pada mer
enjadi keluarga yang bahagia. Beri mereka kesempatan, nak. Mereka juga
ncoba menerima kehadiran Ibu Dewi dan Bagas. Ia ingin kelua
buah keluarga baru. Bagas segera menemu
, Abang izin masuk ka
Pintunya tidak di
Abang masuk, y
rambutnya. Ia mengenakan seragam sekolah yang kali ini tampak sangat ketat dan seksi, men
cantik dan menawan," bisik
"Ah, Abang bisa sa
emijatnya dengan lembut. "Ah, Bang, nikmat sekali pija
ijat area di dekat payudara Indri. Indri m
tuh sedikit payudara Indri. Indri merasa aneh dan berdiri me
t, Bagas mencium bibir Indri dengan lembut dan memelukn
ajahi tubuh Indri, membuat Indri merinding. Indri membalas
sik Indri, t
jawab Bagas, s
asa aneh," kata Ind
" tanya Bagas, menata
n dengan sentuhan Abang," ja
Indri dan menatap matanya. "Itu kare
berkaca-kaca. "Indri juga s
h lembut dan penuh kasih sayang. Indri membalas c
r. Indri tersadar dan melepaskan pelukan Bagas. "
agas, mengedipkan sebelah matanya. Indri tersipu malu dan segera mengambil
Sayang," j
n segera masuk ke dalam mobil. Selama perjalanan ke sekolah, Indri teru
an sentuhan Bagas. Di sisi lain, ia merasa bers