arif kamu
idak perlu kujawab. Jelas-jelas di awal dia sud
ereka," jawabku manja, menampilkan senyum terbaik untuk menyenangkannya. Sudah
idupku. Orang yang sudah merenggut kesucianku, juga orang yang menjadi penyebab
a, mendekat ke arahnya dan meletakkan tangan di salah satu bahuny
ar supaya kamu bebas dar
u men
lihat, tangan atau kakiku
rhenti dari pekerja
ik
jar di lantai. Kulihat rahangnya mengerat, dengan jari-jari yang tergenggam rapat. Jelas dia berusaha meredam gemu
naik turun dengan cepat. Bahkan, suaranya ikut tercekat. Cu
al-hal bulshit soal pernikahan. Urusan rumah tangga atau semacamnya, it's not o
. Semua kesalahan
irnya. "Kamu nggak harus jelasin apa pun, karena aku nggak mau dengar itu. Masa la
R
dari sana. Meski hatiku jijik luar biasa bersentuhan dengannya, tapi a
njatuhkan harga diriku sendiri sebagai seorang wanita demi peke
n gairah. Dengan cepat dia merogoh saku celana, mengambil sepulu
tak peduli aku belum memberikan layanan khusus padanya. Sama seperti sebel
ungkin aku bisa melupakan semuanya? Luka yang
enyebab kehancuran hidupku. Pria asing kedua yang kuper