dari kenyataan. Mata Zorian dan Orion saling bertukar tatapan, seolah sedang menilai, mencari celah, atau mungkin menunggu satu-satun
tegangan yang membekap hatinya, "Apa ya
ai retak, meninggalkan ruang untuk keraguan yang tampak menciptakan celah yang dalam di hatinya. "Tidak ada yang salah dalam memilih, Aeliana," jawabnya, suaranya terdengar lebih lembut
yang ada di hatinya? Apa yang ia rasakan sesungguhnya? Cinta? Takut? Atau bahk
ut akan konsekuensi, Aeliana. Tapi hidup ini penuh dengan pilihan yang sulit. Aku bisa membawamu keluar dari s
an kebebasannya, atau kehilangan dirinya sendiri dalam permainan ini? Kedua pria ini, keduanya tampak memiliki
a penuh dengan harapan yang tampaknya bisa menghipnotisnya. "Jangan biarkan dunia
nar-benar bisa menepati janjinya. Apakah dunia mereka bisa benar-benar diubah? Apakah ia bis
ebih nyata. "Zorian bisa membawamu ke tempat yang gelap, Aeliana. Aku tidak akan menjanjikan kebahagiaan. Tapi aku bi
. Zorian atau Orion? Keduanya menawarkan masa depan yang berbeda, nam
dunia yang lebih gelap, lebih keras. "Aku tidak ingin kamu menjadi bagian dari kebohongan ini
liana untuk memilih. "Apa yang kamu inginkan, Aeliana, itu penting. Tapi kita tidak bisa lari dari kenyat
da, dua pilihan yang saling bertentangan. Akankah ia memilih jalan yang penuh dengan kebebasan dan ketida
pakah ia hanya ingin melarikan diri dari dunia ini dan mencari tempat yang leb
mpir tak terdengar. "Bagaimana aku bisa memilih? Keduanya memberi aku rasa yan
muncak, namun keduanya tahu bahwa hanya Aeliana yang bisa mengambil keputusan ini. Se
n berkata dengan suara yang penuh keyakinan. "Apa pun y
enambahkan, "Kamu berhak memilih masa depanmu, Aeliana. Jangan b
. Apa yang akan terjadi jika dia memilih salah? Apakah dia
dirinya-sesuatu yang akan membawa jalan yang tidak bisa kembali. Keputusan ini, sekali diam
untuk masa depannya, dan untuk hidup yan