at itu Bara tinggal d
lah dan setelah jam belajar malam, Bara secara
saat dia sedang melatih dirinya bela diri. Sungguh keras dan
sang kakek adalah demi kesempurnaan diriny
as dari sang kakek. hingga tak terasa 'kemampuan' dirinya
ja malamnya Bara menerima wedar aji 'Sisik Naga Emas' dari sang kakek. Pada ke es
ga akhirnya sang kakek meninggal saat di larikan ke rumah sakit.
hingga tingkat kecamatan. Sumbangsihnya bagi keamanan di desa Pand
mpok, serta tawuran antar pelajar di sekitar desa
preman dan penjahat di wilayah Baturaden, nam
menggantung di at
nya sebotol air mineral dan beberapa potong roti sebagai bekalny
kan oleh sang kakek pada cucu kesayangannya itu. Sebuah rahasia ya
ingin membeberkan rahasia itu tepat di saat usia Bara 20 tahun. Padahal hanya tingg
*
saat Bara memohon pamit untuk merantau ke Ja
n putranya yang ingin mengadu nasib ke Jakarta. Kota yang k
angan jadikan uang sebagai tuanmu..! Jadikan uang sebagai budakmu..! Dan jika
" Marini menciumi kening dan pipi Bara seraya mendekapnya, dalam isak ta
k akan lupa pada Ibu. Bara akan segera pulang menjemput Ibu, jika Bara sud
basah, dia trenyuh dengan kese
antik itu. Namun kesemuanya di tolak oleh sang ibu hanya dengan satu alasan,
ara tak tersentu
*
selalu terngiang di benak dan hati Bara
ki
ar, bahwa dia telah membunuh seseorang untuk menjaga kehor
i lokasinya secara bersamaan, suasana di sekitar lapangan tenis
iak-teriak di tengah jalan, sambil berlari ke arah posko securit
isi dan ambulan. Dan mereka bergegas menuju lokasi kejadian, untuk mel
gh.
dengan wajah penuh darah itu adalah, Bara..! Rekan sesama security mereka selama 2 tahun belakang
rdua kaget dan tertegun,
ekat ke arah Bara, yang masih
embunuhan..! Harap bekerja sama..! Borgol..!" seru seorang polisi yang memimpin penangkapan, seraya men
membekuk dan memborgol tangannya. Bara mengikuti arahan mereka, d
i kerumunan warga sekitar yang ramai melihat penan
ti seraut wajah jelita Resti yang matanya kini
da diri sendiri. Bara kembali mengalihkan pandan
eku di letakkan di ranjang roda dan langs
emperdengarkan suara identitas mereka. Dan akhirnya hampir be
perumahan itu hanya tinggal kerumunan warga sekitar,
nggal beberapa orang yang tetap diam di sana, dua security rekan Bara, pengawal Donald yang selamat, serta
atas Donald kembali digelar hari ini dengan acara p
inkan, telah melakukan perbuatan yang menghilangkan nyawa korban Donald Priatna. K
setelah membacakan vo
adil..!" seru tak terima, dari seorang yang hadir menyaks
'naik banding' dari mulut Bara. Dia hanya duduk dengan
na aku menegakkan martabat
dari pengadilan mendekati dirinya untuk memborgol kembali tangannya. De
dih menangis diam-diam di pojokkan. Dan l
o yang telah menantinya. Langkah-langkah tegak yang akan meng
inggi di dalam sana..menjadi 'Sang Kaisar Prodeo'..! Julukkan
kisah
*
ghk.