ekolah Rania berbicara berdua saja di r
ia?" Tanya wanita itu mem
omputer lamaku " jawab Rania tentu saja gadis it
bil buku tabungan milik Rania la
nk saat pulang
gangguk t
laikum " p
msalam" u
️❤️
engambil uang 7 juta dari bank, ia per
ia akan mengugurkan
ng ibu ada dimana ya?" Tanya Rania be
kasih sayang ibu adalah klinik ibu hamil dan melahir
anti juga ketemu yang ad
ih pak" ja
di depan klinik kasih sayang ibu. Klinik terlihat sepi
utup ya , batin
k, di bagian administrasi pendaftar
nik. Bangunan tampak masih baru namun aura yan
elakang . Wanita itu memakai riasan wajah yang cukup tebal di kul
. Saya mau....." Jaw
anita itu dengan senyum di sudut bibi
meng
saya ke
elakang klinik yang disekat pagar besi sebagai pemisahnya. Tidak seperti a
ya ambil formulir
Ya
gan ini terlihat lebih kotor. Rania bergidik ngeri, ia merangkul ranseln
sepasang kekasih. Si wanita terus saja merangkul ke lengan si pria. Meskipun wa
i pacarnya, sedangkan aku sendirian berusaha men
aaahhhh
erdengar teriakan seorang wanita , asa
ngarnya. Reflek ia menu
at menyakitkan
duk janin bayi yang ada di dalam rahimnya agar keluar . Begitulah
teriakan tadi kan" wanita disebelah Rania bangkit berdiri , sekarang Rania bis
i merangkul si wanita
, ia memohon berkali-kali agar pergi dari sana namun
nggup melihat wajah wanita itu. Ia pun sam
yang bisa bocor ke luar, ini hanya sebagai jaminan agar kam
meng
kamu membayar lunas semua diawal ya " ucap
ut pela
i lengannya ia menjinjing sebuah ember hitam tanpa
u?" Tan
ita menghentikan langkah pak tua , la
ang Rania melong
melihat sesuatu yang amat mengerikan. Ember itu berisi genangan darah dan janin bayi yang terpotong-potong . Bentuk janin
p tebal tersenyum m
mau dilanjutkan kan
ia
ereka tidak memakai jas putih sebagaimana umumnya para dokter kenakan. Aku s
aku menyerahkan hidupk
ari mereka, ia menyodorkan tiga butir obat ber
n gemetar ak
" Tanyaku
sakit di tubuhmu" jawabnya ter
sesaat sebelum mengambil
t ia berhasil meremukan tulang
t yang berwarna kuning kecoklatan. Aku menarik nafasku dalam-dalam saat salah
mku terangkat lalu rasa dingin dari ujung alat itu me
iri , merebut kembali cel
...belum...siap.....
u sudah siap " salah satu dari pria itu mene
ngantarkanku sampai di depan pintu p
pada diriku sendiri apakah keputusanku tadi sudah benar? Jika aku mempertahanka
p. Lampu-lampu sudah menyala tera