t DJ berdentum-dentum, tamu-tamu berdansa seolah-olah tak ada besok, tawa dan obrolan bercam
yang hanya duduk sendiri, terlihat suram. Dan, ya, i
e sini? Biasanya dia suka ba
enepuk bahunya. "Dia bilang capek, jadi nggak aku
amu nggak sentuh dia, bro. Tapi ya, di sini dia, tetap datang sebagai istrim
ar dengan rasa penasaran. "E
rusan ragu buat sentuh dia. Tunggu dulu. Kenapa kamu nanya aku? Kamu seharusnya nany
karena Elsie masih menghilang. Tapi kin
a bilang m
nget, bro. Cewek yang marah nggak baka
itu mak
ikah sama kamu, kan? Ya udah,
Liam. My bride bukan Elsie. Kekecewaan menghantam
terus? Kamu udah terla
inya bergoyang seperti kehilangan kese
a tanpa henti. Dia yakin Elsie meninggalkan pern
dia ke surga," katanya tanp
adi dia menyeret Damian keluar dari sana
an seseorang. "Yakin ada sesuatu yang besar tentang pernikahan ini ya
-
ret Damian
hat? Elsie (alias Selen
tahu apa yang salah dengannya. Tenang
ertunjukan fashion sambil ngemil, membeku ketika p
stasi. "Siapa yang bawa
Liam yang masuk seperti dia yang punya rumah it
rteriak, melihat Sele
Uh, ad
ke aku kalau 'senjatanya' nggak bangun, dan aku akan hajar dia. Serius, gimana
ggapi omongan Liam, menyadari Li
da apa-apa, ya? Sekarang pulang, jangan macam-macam lagi
n untuk high five, tapi
itu?" tanya
ting, lupakan aja." Dia mundur dengan c
mbaikan tangan, de
suk ke mobilnya, tetapi p
a Sis Siel. Dia pasti marah besar. Tapi sekarang? Dia sa
Liam tentang gadis yang
-
ggak tahu harus berb
di sini atau bawa
bisa tangani Elsie. Jangan tinggalkan aku, Elsi
bakal gigit aku. Tapi kalau aku bawa dia
ahinya, hidung yang tajam, dan sampai
r itu terlalu sem
dia mirip Damian? Tunggu, ngg
a, menariknya ke dalam pelukannya. Selena memb
mian memutar tubuhnya, t
kan imp
uman panas menda