pada lengannya, menarik Cahaya dari kenangan masa tiga ta
itu Raja. Raje
aja, Cahaya memilih menundukkan kepala, membia
sa merasakan cinta untuk siapapun juga. Terbelenggu dalam janji palsu
nya, berteriak memanggil Raja yang berjalan bersama
at yang baru didatanginya, Raja menoleh, lalu tersenyum lebar meli
sebelah gadis itu, dan dia juga mengenalinya, Raja y
lya ... Cahaya juga ada di sana. Walau mungkin pertemuan mereka
ai di meja tempat Alya dan yang lain berada. Menyimpan nampan berisi m
nyangka bisa be
dri yang mendapat salam pertama Ra
" Raja memekik takjub dengan perubahan status Alya, menoleh pada Andri yang terlihat ba
perutnya yang membuncit, "Iya, A, hasil kolaboras
g tengah berharap dia bisa menghilang begitu saja dari sana. Di
urlah. Ber
a? Selamat sampai lahiran
erhatian Raja, tanpa sengaja Raja melihat gadis yang menundukkan ke
k, karena sosok yang sedang menyembunyikan waj
tu pacarny
eralih pada
dulillah." Adrian memba
a?" tanya orang yang tadi bersama Raja menimpali, dia menga
usahaan ini adalah cabang dari Korea," terang Raja menjelaskan, duduk nyaman di sebel
tu laginya tidak kenal?
ng yang kini seakan tidak saling kenal, tepatnya salah seoran
at nama itu dia sebut, membuat Cahaya memejamkan
i sini
ngkin dia sudah bahagia di sana. Bukan begitu? Tapi, bagai
g duduk di depannya, terutama Alya yang sambil
A
elan cepat makanan
di sini? Bukan t
Raja i
Alya menyela perkataan Iman cepat, dia i
a? Di
g menatap Raja. Sedang yang menjadi objek perhatian, menoleh cepat pada
ingin memberikan ruang pada Raja,
ni kok nggak kenal." Iman terkekeh melih
an mengembalikan apa yang sudah diambiln
iri, mengangkat sebelah kakinya agar bisa keluar dari kursi panj
Kata-kata pamit yang Adrian sampaikan pada gadis yang tadi sudah
!" Raja mencoba me
nang," kata Adrian penuh pengertian, mengingat bagaimana kisah pelik cinta merek
sekarang. Walau tidak bisa dengan jelas melihat wajah cantik Cahay
ang nggak kangen?" celetuk Alya santai, m
ahaya kembali, walau sambutan gadis itu tak sehangat yang dia sangka. Cahaya s
unya nunduk terus!" Alya melemparkan kata pada Cahaya, me
erbata Raja mengucapkan kata terakhirn
an pada Cahaya. Badannya mengarah pada
at Raja memanggilnya SAYANG. Tapi denyu
anggilan itu Raja
sembab oleh air mata. Ya, Cahaya menangis untuk alasan yang tidak diket
epi ditinggalkan oleh Karyawan y
Cahaya sambil mengus
gis sedang dia bahagia, bisa melih