img Dekapan Gairah Mafia Kejam  /  Bab 3 Chapter 3. Selalu Mengawasi | 37.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Chapter 3. Selalu Mengawasi

Jumlah Kata:1039    |    Dirilis Pada: 09/12/2024

hnya. Cahaya matahari pagi yang menerobos melalui celah tirai memb

n kembali, ia merasakan sesuatu

mengerang pelan. Di sekujur tubuhnya, setiap inci terdapat bercak

yang hampir tumpah saat pikirannya memutar

ap bercak merah samar di seprai, tubuhnya membeku. Seketika itu juga, jantungnya ber

," gumamnya lirih, penu

tuk pria itu. Mahkotanya, sesuatu yang selalu ia selama dua puluh tahun lebi

alir dari pancuran tak mampu menghapus rasa sakit yang menyesakkan dadany

a sendiri-pucat, matanya menyi

kamar, suara langkah berat Lorenzo terdengar semakin dekat. Isabella menga

awa secangkir kopi di tangannya. Pria itu tampak sama sekali t

katanya dengan nada

Lorenzo tanpa ekspresi. "Tentu saja.

abella. "Aku tak suka mendengar nada itu, Bella," ujarnya sambil m

n," balas Isabella, suaranya mulai bergetar.

sudah memperingatkanmu sebelumnya. Kau tahu apa yang akan

an diri agar tidak menyerang pria itu. "Kau benar-benar monster, Lorenzo

mereka. Tatapan tajamnya menelusuri wajah Isabella. "Aku tidak pedul

n nada sinis. "Aku bukan barang

au berada di rumahku, di bawah perlindungan

dalam hatinya, ia merasa takut. Lorenzo bukan pria biasa, d

k tinggal di sini," ucap Isabella sambil b

arik lengannya dengan kuat. Isabella terkejut, tapi

da dingin, tapi ada intensitas dalam matanya yang membuat Isabella

diri dari cengkeraman Lorenzo. "Aku bukan tawananmu,

bersentuhan. "Aku bisa, dan aku akan melakukannya.

a memutuskan untuk menahan diri, setidaknya untuk saat ini. Ia menatap Lorenz

an ekspresi yang sulit diartikan. Setelah beberapa detik, ia melan

engan pikirannya yang berantakan. Isabella duduk di tepi ranjang, menatap

pelan, suaranya penuh tekad. "Aku akan me

di atas kasur hingga matanya berat dan kepalanya pusing. Tanpa

jam ber

ti mengiris kulit. Nyeri di pangkal pahanya mengingatkannya pada apa yang

erus berputar, dipenuhi oleh satu tujuan-lari dari

ergerak menuju pintu, berusaha secepat mungk

gi. Tempat ini tidak lagi terasa seperti rumah, melain

lemah, ia tetap bertekad untuk melompat dan melarikan diri sejauh mungkin.

, kemudian melompat dari pagar, tubuhnya terjatuh denga

antungnya sendiri yang keras dan cepat, sebuah s

abe

enuh tekanan. Jantung Isabella hampir copo

an pakaian hitamnya yang rapi, berdiri dengan tenang di luar pagar, memegang sebatang rokok yang me

bisa dia

m itu seharusnya ad

sini?" Isabella berbisik,

mengawasi setiap gerakanmu?" jawabnya, suaranya rendah, seolah-olah ia sedang berbicara dengan seseorang yang t

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY