tempat semua orang sedang berkumpul saat ini. Wanita berwajah ayu itu pun terus memberontak, tetapi sia-sia belaka karena tenaga Aji tentu lebih kuat dari te
embut jika kamu menurut," kata Aji ketika pemuda i
melepaskan diri dari kungkungan tubuh besar Aji. Sekuat tenaga, Nada b
simpan tenagamu untuk melayaniku," kata Aji, seraya tersenyum seringai. Pemuda itu lalu berusaha melepaskan
ada," puji pemuda yang tengah kesetanan itu, setelah menarik paksa h
yang dia bisa sambil memejamkan mata karena jijik m
menikmati tubuh indah Nada yang selama ini tertutup rapat. Dekat dan semakin dekat hingga embusan hangat napas Aji dapat dirasakan oleh
a teriakan Aji yang mengaduh kesakitan. Nada pun buru-buru membuka mata dan setelah menyadari apa yang terjadi, wanita itu segera menyingkirkan tubuh bera
sama wanita yang lemah!" ter
g. Beruntung, pukulan Abian yang dilayangkan sekenanya itu hanya mengenai punggung Aji, dan bukan kepala. Jika saja pukulan kera
erlihat jelas di matanya. "Bukankah kamu tidak menci
at Nada menatap tak percaya pada pemuda yang telah menikahinya itu karena Abian lagi-lagi mengakui
kemudian yang terdengar sangat panik. Pemuda itu mencari-cari keber
Nada pun menghambur lalu memeluk pemuda itu dengan erat. "Terima kasih, Den, terima kasih. Sa-saya
elukaimu, hem? Apa dia menyakitimu, Nad? Maafkan aku, ya. Aku te
asih terdengar. Mengetahui jika istrinya masih shock den
tak tak berdaya di atas ranjang Abian ketika Ndoro Brata, dan yan
?" tanya Ndor
a gara-gara wanita itu, Eyang," jawab Aji d
eratkan pelukannya pada Nada. Pemuda itu dapat memperkirakan jika s
bersalah. Pasti gadis kampung ini yang telah menggodanya," kata wanita
usan menggoda Nada. Dan barusan, Mas Aji hampir saja merudapaksa Na
yang. Dia hanya percaya dengan aduan Nada barusan, t
r suara tongkat Bian mendekat ke kamar ini, wanita munafik itu sengaja
ibalik kerudung untuk menutupi kebenaran jika sesu
nggeleng-gelengkan kepala men
g selama ini menutupi kepalanya. Itu karena dia sudah siap untuk melayani A
jatuhkan harga diri Nada, terdiam. Sementara di dalam pelukan p
lah membela wanita itu?" Salah s
ngan suara lirih karena tak ingin melihat A
kan tetap memelukm
paksa," lanjut Nada yang baru menyadari jika saat ini dia tidak memakai penutup kep
robek itu kembali. Wanita belia itu lalu berdiri menjauh dari semua orang
a ini, dia tidak mendapatkan sentuhan darimu. Kamu belum pernah menyentuhnya, 'kan? Eyang sering melihat dia tidur di lantai jika malam. Wanita yang sudah menikah, pasti ha
pula dengan Abian. "Bian te
cuku? Mantra apa yang kamu baca hingga Abian memi
lakukan apa pun, Ndoro. Den Bian membela s
kata bohong, Eya
ang telah menggoda Dik Aji?" Salah satu kakak sepupu Abian, turut mengin
'kan apa yang dikatakan Aji? Kamu 'kan y
r memelas, hingga membuat Abian memukulkan tongka
ah!" pinta Ab
kat. Abian lalu m
ng berani menyakiti istriku!" usir Abian pada semua
ejak kapan, kamu mau mengakui wanita udik in
ra 'kan, Sayang?" Sang mama pun men
t wajah sang suami, apakah benar yang dikatakan Abian barusan, benar-b
ambu