itam tersenyum remeh memandangnya. Seorang mantan suami yang sudah menceraikannya sel
ang Kau berikan!" maki Vale sambil melemparkan amplop co
perti itu langsung buka suara. '' Anda bisa saja menolaknya Nona Valeria tapi bagaimana de
tahu tentang masalah keluargaku. Sekarang per
isyaratkan tangannya agar jangan bicara. Alan memajukan pun
mana dengan Ayahmu dan nasib perusahaan kalian yang sedang di demo hampir seluruh karyawan. Bagaima
h Valeri ke wajahnya. Dia meletakkan amplop berisi uang itu k
dan mantan Ayah mertua harus meninggalkan rumah in
ni menaruh paperbag yang berisi gaun indah dari merk brand ternama di atas meja. "Anda harus memakai ini nanti malam ke tempat yang sudah dipesan Tuan Alan. Nan
yang sudah lebih dulu pergi ke
permainkan. Oh astaga kenapa nasib ku seperti ini," keluh Va
*
ahat di kamarnya. Tiba-tiba pintun
T
T
gaku dari Bank ingin menem
tidurnya. "Ya! Aku akan turun tolong tunggu sebentar," jawa
h datarnya menatap dua orang kary
, ada keperluan apa
ntuk menemui Anda agar secepatnya keluar d
k pernah menjaminkan rumah ini kepada piha
ank. Rumah ini dijaminkan dan beberapa mobil juga Nona. Ini
a melotot kaget melihat nama Bank yang tertulis. "Bank ALAN CC," gumam Vale
elum dibayarkan sudah terlalu lama. Dan Saya ditugaskan untuk menyita rumah ini. Tapi ada
entah kemana sudah seminggu tidak bisa dihubungi. Sejak
sendiri yang akan menghubu
Kami permisi,
nya dibuat resah dengan kabar Ayahnya yang entah kemana seperti kabur dari masalah. Sedangkan asisten Ayahnya juga sudah lelah dengan pekerj
up kalau seperti ini. Apa harusku lepaskan saja semua yang sudah Kak
*
edang mendengarkan laporan dari
bar lagi Tuan. Menurut informasi terakhir yang Saya terima Tuan Satia tidak pernah terlihat keluar setelah mas
Kalau sampai Vale tahu mantan istriku itu pasti sangat kecewa. Karena
nkan. Apa mereka masih ha
Dia untukku. Tapi kalau sudah tidak bernyawa bawa mayatnya kerumahku
imana dengan Nona Violet.
uinya. Jangan sampai Dia menunggu," u
u kamar Violet, Weni berpikir keras memikirkan Tuannya. Sangat sudah jelas kalau Tuannya itu masih mencintai
r-benar wanita matre dan manipulatif. Hanya modal membuka kaki lebar saja sudah bangga. Tapi dasar Tuan Al
dan lebih memilih Violet. Entah sadar atau tidak hanya satu kamar utamalah yang tidak boleh dibuka selain dirinya
kali ini. Maaf kalau Aku harus m
*
ari kem
erusahaanku. Apa Aku harus menerima tawaran gilanya menjadi kekasih gelapnya? Aaakh! ... rasanya inginku tonjok sa