ri keluarganya untuk menikahi Agatha. Setiap kali mencoba mencari cara untuk mengatasi semua itu, ia tak menemu

Ia berpikir untuk menemui Aera dan mengatakan semuanya dengan jujur. Namun, saat tangannya meraih

but di belakang memecah keheni

intang dengan nada tajam, tetapi ke

enyum kepada Bintang. "Memangnya

nya dengan serius, berjalan mendekat de

tapi Bintang semakin mendekatinya. Kini, Aga

ambil memejamkan mata, me

bisa kehilangan kendali diri. Tolong, jaga batas

pas paniknya kembali normal. Setelah

aca pesan dariku, jadi aku datang kemari untuk memberi tahu. Tetapi, jika tidak mau, a

an Agatha. "Tunggu,

un tidak suka, dia menyiapkan minuman untuknya. Mereka berd

aru saja bertemu, dan tiba-tiba ada perjodohan yang sudah di atur. Aku terus bertanya-tany

u ingin memastikan siapa calon suamiku, dan aku melihat Mas Bintang untuk pertama kalinya di kampus. Aku ingin memastikan

a terlalu cepat. Baginya, mencintai bukanlah sebuah kesalah

ng mengagumiku, tapi pandanganku hanya tertuju pada Aera. Dia berbeda. Dia gadis yang polos, dan aku s

an dalam suasana hati Bintang. Namun,

?" ucap Agatha, menatap Bintan

kata yang keluar dari mulutnya. Tatapan Agatha begitu teduh. Tanpa p

terhanyut dalam cinta yang tersembunyi. Bintang merasakan jantungnya be

umannya, "aku tidak akan memaksa, j

o kita menikah sa

i Bintang mulai yakin bahwa dia akan hidup bahagia bersam

berjanji akan melakuk

pertinya, dia juga sudah jatuh hati pada Agatha sejak pandangan pertama. Senyum

ng dan Aera, tapi perasaannya sudah tumbuh semakin dalam. Malam itu, Agatha dan Bintang menghabiskan

engusir pikiran-pikiran negatif dan keluar dari kamarnya untuk mengambil minum. Namun, beg

embantu yang berjalan di sampingnya

sepertinya ini kejutan untukmu dari Tuan Bintang. Keluarga besar

nta pembantunya untuk segera pergi. "Kenapa mereka

ggilan dari ayahnya membuat langkahnya terhenti. Agatha menoleh, melihat Bintang yang b

ini terlalu cepat, tapi aku ingin kau tahu betapa seriusnya aku tent

Di dalamnya terdapat cincin berlian yang indah. Meskipun Bintang melamarnya di saat

dia setuju untuk menikah. Bintang tersenyum lebar, lalu dengan lembut memasangkan cincin it

pergi," kata Bin

tha dengan suara serak, mencoba menyembunyikan

buah alasan. Dia melihat jelas nama yang m

Bintang segera turun dari dalam mobilnya dengan perasaan cemas, setelah m

panggil Aera da

Ada yang terluka?" tanya B

yang berdebar-debar. Dia merasa lega meliha

edikit terkejut," jawab Aera samb

gan saksama untuk memastikan bahwa dia tidak terluka. Setelah yakin

amu tahu betapa berharganya kamu bagi

ntang. "Terima kasih, Mas. Kamu juga sangat berha

ilnya dan mempersilakan Aera untuk masuk. Dia memastikan Aera merasa nyaman sebelum mem

kamu bisa mengalami kecelakaan?" tanya Bint

, aku merasa pusing dan kembali mengalami mimisan. Aku tidak bisa mengendalikan mobilku

ak menepi dulu?"

i. Akhirnya aku menabrak trotoar cukup keras. Setelah itu aku kelu

baik-baik saja

era tampak frustrasi. "Mas, kamu bisa membantuku bicara pa

di saat-saat sulit seperti ini. Bintang mengangguk, menjanjikan akan selalu ada untuk me

a-cara untuk menghindari pertemuan dengan orang tua Aera, setidaknya untuk saat ini. Dia merasa situasi ini mungk

amu melalui telepon atau pesan teks?" tawar Bintang

ian yang di tunjukkan oleh Bintang padanya, dia akhirn

hantuinya, tetapi dia harus fokus pada pernikahannya dengan Agatha. Bintang meminta agar pernikahannya den

bersinar sangat cerah pagi, padahal hari-hari sebelumnya tampak mendung. Suasana hari itu terasa begitu han

n yang dibuatnya. Apakah dia benar-benar bahagia dengan