ia yang baru tujuh belas tahun, ia harus bekerja par
illie. Apapun akan Mita lakukan untuk menggapai cita citanya dan
*
gan malas ia bangun dan menuju kamar mandi yang berada di area dapur rumahnya, ia kemudian ma
segera memakai seragam putih abu nya kemudia
ngat jika ponselnya tertinggal dan ia haru
ngkot dan berujung terken
suara dingin mengint
a, tapi sekali lagi suara dingin itu men
guru itu dengan kasar. "Saya di de
a nya dan langsung menatap mat
atap, dan jangan katakan ba
in angkot jadi sampai ke sekolah terlambat.
ndiri sebagai gadisnya ini, mengusap air mata yang sebentar lagi aka
untuk membersihkan halaman yang berada di belakang gudang,
di depan sekolah, kok saya bers
yang ngatur?" Bagu
sepi, gak ada orang yang
Bagus, ingin berdu
annya dan langsung ke halaman belakang gudang
gan menghentak-hentakkan kakinya dan mul
lihat tingkah Mita yan
egirangan dan memegang area selangkangannya yang entah ken
n perasaan takut, karna gudangnya terletak jauh di belakang ar
pah ia sampai tak sadar jika di depannya terdapat luban
gaduh kesakitan sambil mengangkat keluar kakinya dari
dingin pun terkejut melihat Mita yang terduduk
napa?" tanya
aya dari tadi nungguin karna takut sampe sampe kaki
Mita yang bergetar karna menangis, ia mengusap
ekolah sebentar, terus beliin kamu minuman."
kan Bagus, Bagus pun semakin m
ya minta maaf
epaskan dirinya d
. maaf
a Rama sambil menyelipkan ram
ak gitu nanti ada yan
ada yang l
ah
u pun langsung ingin berdiri dan pergi dari san
khhh
erdiri? Udah tau kaki nya
egang-pegang." Mi
n Mita, ia tetap meme
u ke
Bapak ya
saya? Sa
-pegang saya!!!" ter
at Bagus memegang tangannya
mencoba menenangkan Mita
Mita dengan tangan
hat, maaf la
in, saya mau
n pelukannya pada Mita d
gini? Mata sembab, hidung merah, kaki jug
ya sendirian bersihin halaman gudang, kaki saya masuk ke lubang juga gara-ga
ih mengomel, tangannya terangkat
mes gini k
egang-pegang saya ter
, u
di sana, baru beberapa langkah ia mendengar i
k lagi menuju
... hi
telapak tangan, tanpa aba-aba Billie
Billie, gadis incarannya m
, Pak Bagus liatin tuh!" seru Mita terkejut kar
ium bibir lu yang man
ia takut menjadi bahan omongan semua murid dan guru karena sekarang dia berada d
ekali," batinny
n proses belajar mengajar, tidak ada
tubuhnya seperti melayang dan merasa
aja, ia memang sedang berbaring
ambu