dalam dari Hotel Tua. Sejak awal, ia menyadari bahwa cerita-cerita misterius yang beredar tentang hotel ini mungkin hanya sebag
akses ke arsip hotel. Bapak Harun memberikan kunci sebuah ruangan kecil di lantai ba
memilah-milah dokumen, mencari informasi yang relevan. Ia menemukan sebuah jurnal tua yang tertutup debu di sudut rak, dengan sampul kulit b
al abad ke-20. Rina membaca dengan cermat, menemukan catatan-catatan mengenai tamu-tamu hotel dan berbag
liau tampak sangat bingung dan sering terlihat mengamati dinding kamar 13. Ke
mbaca jurnal, menemukan beberapa catatan lain yang menyebutkan kejadian serupa-tamu
berapa foto menampilkan pengunjung yang mengenakan pakaian kuno, dan ada juga foto dari kamar-kamar hotel yang sama dengan yang ada seka
tentang seorang pengunjung yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak setelah menginap di kamar 13. Dalam artikel itu juga di
ga karena tragedi-tragedi yang mengerikan. Ada catatan mengenai kebakaran besar yang menghancurkan sebagian besar hotel beberapa dekad
e kamar 13 dan memeriksa lebih dekat. Ia membawa beberapa salinan dokumen dan foto yang bar
paper yang tampaknya mulai mengelupas di beberapa tempat. Dengan hati-hati, ia menggunakan alat kecil untuk mengelupas sebagian wallpaper
yi di balik tirai.
erupakan petunjuk penting yang mengarahkan ke sebuah ruangan atau tempat tersembunyi di dalam ho
. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres dan yakin bahwa setiap petunjuk yang
embara di dalam dirinya. Dengan hati-hati, ia mulai menyisihkan tirai yang berat, membuka ruang yang tersemb
tutup rapat. Panel ini tampaknya belum pernah dibuka selama bertahun-tahun. Rina menempelkan telinganya ke dind
untuk memeriksa apakah ada celah atau bagian yang bisa dibuka. Setelah beberapa saat berusaha,
ma tidak digunakan. Lemari itu tertutup rapat dengan kunci besar yang terpasang di pintunya. Tanpa ragu, ia menco
ri terbuka, ia menemukan sebuah kotak kayu tua yang tertutup dengan lapisan debu tebal. Kotak ini tampa
dalah gambar kelompok orang yang berdiri di depan hotel, mengenakan pakaian formal dari awal abad ke-20. Di antara mereka, Rina melihat wajah seorang wanita
eritakan pengalamannya selama menginap di Hotel Tua. Dalam catatan itu, Eliza menulis tentang rasa takutnya terhadap beberapa keja
ri buku catatan tersebut ber
ngat buruk di sini. Mereka tidak hanya menghantui hotel, tetapi juga menghantui jiwa-jiwa yang pernah berad
an di lantai bawah hotel-pintu yang mengarah ke ruang bawah tanah. Segera setelah membaca catatan i
ariannya ke ruang bawah tanah. Ia menyimpan barang-barang antik tersebut dengan hati-hati di
erkarat dan melangkah masuk ke ruang bawah tanah yang gelap. Dengan senter di tangan, ia mulai menjelajahi area terseb
olah ia sedang memasuki dunia yang berbeda-dunia yang penu
ambu