kunjung lepas. Ia duduk di teras kafe, mengamati lalu lalang orang yang melintas di jalanan. Se
ng hangat dan tatapannya yang lembut, berhasil mencairkan dinding es yang selama ini ia bangun. Raka adal
h pesan masuk ke ponsel Alia. Sebuah pes
ngat aku? Aku di kota
bagian besar hidupnya, muncul kembali setelah sekian lama menghila
memperhatikan kegelisahan Alia. "Ada ap
ekhawatirannya. "Tidak apa-apa
n kening. "Tema
Dia sedang ad
tanya menatap Alia denga
a untuk tetap tenang. "Y
a?" tanya Raka, suaranya
"Tidak, aku belum
k suka dengan kehadiran Andi, yang tiba-tiba munc
Alia," ucap Raka, sua
a, namun ia juga tidak ingin menyakiti pe
ya," kata Alia. "Aku aka
ang sulit dibaca. "Baiklah, tapi j
membuka kembali luka lama yang pernah ia sembunyikan. Ia tidak tahu bagaimana masa
i hatinya. Ia belum pernah bertemu Andi sejak putus tiga tahun lalu, dan
an Andi di antara kerumunan. Ia akhirnya melihatnya duduk di
tua, namun senyumnya masih sama
i, berdiri dan m
tangan Andi dengan c
nggung dan tak tahu harus m
?" tanya Andi, matanya m
berusaha untuk tetap ten
mnya sedikit pudar. "Aku datang ke
ju pada cangkir kopinya. Ia ti
ata Andi, suaranya terdengar lembu
nnya, hobinya, dan tentang Raka. Ia tidak menceritakan se
gerutkan kening. "Nama
a tidak tahu ha
ku," jawab Alia, suarayang sulit dibaca. "Teman baik?
r kencang. Ia tidak ingin Andi ta
mbicarakannya," jawab Alia
enyum. "Baiklah, aku mengerti. Aku
rharap pertemuan ini bi
rdiri dan mengambil tasnya. "Ter
ulurkan tangan. "Samp
alik dan meninggalkan kafe. Ia berjalan
kembali luka lama yang pernah ia sembunyikan. Ia tidak tahu bagaimana masa dep
emburuan y
kenangan lama yang selama ini ia berusaha lupakan. Ia merasa bersalah karena telah menyembu
rumah, dengan waja
tentang kita?" tanya Raka
"Tidak, aku tidak menceritakannya. Aku ha
"Syukurlah. Aku tidak in
ehadiran Andi, dan ia juga tidak ingin menyaki
ujur padamu. Aku tidak bisa men
kan kening. "
ku. Aku pernah mencintainya, dan
tap Alia dengan tajam. "Ja
mencintaimu. Aku hanya... aku hanya mer
ya. "Aku mengerti, sayang. Aku hanya tidak suka dengan kehadi
asa aman di dalam pelukan Raka, nam
aranya terdengar tegas. "Aku akan memberit
i yang tepat, tetapi ia percaya pada Raka. Ia berha
g dengan lelaki itu, menjelaskan bahwa Alia sudah bahagia bers
engan perasaan gelisah dan sedikit gugup. Ia tidak pernah berniat untuk bertengkar, tetapi
ari kantor, Raka lan
ara," kata Raka, suar
matanya menatap Raka de
u kau mencintainya, dan aku juga tah
emudian tersenyum sinis
gin. "Dan aku ingin kau tahu bahwa Alia sudah bahagia
ar percaya dengan omong kosong itu? A
ninggi. "Alia mencintaiku. Dia sudah
gar penuh amarah. "Aku tidak akan menyerah b
k akan bisa mendapatkannya kembali, Andi. Alia sudah bahagia bersam
n penuh kebencian, kemu
Ia merasa lega karena telah menyampaikan pesannya, namun ia juga m
ambu