gah sebuah hutan yang sangat jauh dari pusat kota , bisa di bilang desa itu sangat terpencil . Bahkan sebagian dari mereka masih menggunakan lampu cempor dan juga ob
. Sejak dulu , di desa itu di yakini adanya salah satu roh jahat . Para warga di sana menyebutnya dengan sebutan "Nyi Larang " .Dia adal
if , saat ini ia sedang menemani istrinya yang tengah hamil besar . Arif begitu cemas karena melihat istrinya begitu kesakitan
ertinya aku akan segera melahirk
idak mungkin meninggalkanmu sen
a sakitnya Mas , cepat panggilkan Mbah
us pergi ke rumah Mbah Asih ? lagi pula rumah Mbah Asih itu sangat jauh , aku tidak mungk
, Mas. Cepat panggilkan M
ran yang di duga adalah air ketuban. Meski sangat khawatir , terpaksa ia harus
rang juga . Kamu bertahan ya ,tunggu aku kembali , aku ak
cepat
capnya sambil mengenakkan jas h
rapa ba
elatan dengan sangat cepat . Ia tidak mempedulikan air hujan yang kini telah membasahi seluruh tubuhnya , ia juga tidak mempedulikan jalanan licin yang sedang di laluinya . Yang ad
apkan seorang anak . Menurutnya , kehadiran seorang anak di ten
di bawah guyuran air hujan yang
uga harus berjalan beberapa menit untuk sampai di sana karena jalanannya sama sekali tidak dapat di lalui oleh kendaraan ,bahkan hanya dengan kendaraan roda dua seperti y
namun sama sekali tidak terawat. Bagaimana tidak ? Mbah Asih sudah sangat tua dan ia hanya tinggal sendiri di sana. Namun, kemampuannya un
pohon yang berada dekat sekali dengan rumah Mbah Asih . Akan tetapi ,perasaannya
tapi tidak ada satu orang pun yang me
tu rumah itu untuknya . Ia mengingat bahwa sebelum ia pergi ke rumah Mbah Asih , saat itu jam sudah menunjukkan pukul 11 malam .Pi
, Arif terduduk dengan sangat lemas . "Mbah , ku mohon tolong aku . Hanya kau yang bisa membantu istriku untuk mel
g dari belakang rumahnya .Ia berjal
hat begitu sedih ?". tanya Mbah
. Istriku sedang hamil besar dan sepertinya ia akan segera melahirkan . Tolong bant
enyum dengan sangat sinis, tapi Arif sama sekali tidak menghiraukannya . Karena baginya , bertemu dengan Mbah Asih pa
ambu