naknya. Sejak pertama kali menginap di rumah Dinda, kekasihnya, Leo selalu berusaha untuk menjaga pikirannya tetap bersih. Namun, malam ini be
n. Leo tahu, dia tidak bisa menghampiri Dinda, karena dia menghormati keputusan kekasihnya untuk menjaga d
nuntaskan gejolak yang sudah tidak bisa ditahannya. Dia keluar dari kamar dengan
m dalam apa yang dilakukannya sehingga tidak menyadari bahwa Bu Mela berdiri di luar, mengintip dari celah pintu ka
m kamar mandi. Ada sesuatu dalam tatapan Bu Mela yang tidak bisa dijelas
ya dia," gumam Bu Mela, m
dan kembali ke kamarnya, meninggalkan Leo y
ihatnya tadi di kamar mandi terus terbayang di benaknya. Sebuah perasaan senang dan gairah yang selama ini jarang ia r
mati keputusannya dan persetujuannya untuk menikahi Dinda tanpa terlalu banyak bertanya. Namun, di balik semua itu, ada kesepakatan yang tersirat di antara mereka, se
dia akan memiliki akses tanpa batas ke Leo membuatnya semakin bersemangat. Dia membayangkan bagaimana keintimannya
yang sudah lama tidak dirasakannya. Leo mungkin tidak sepenuhnya menyadari apa yang telah disepakati, tetapi Bu Mela akan memastikan bahwa setiap janjin
lembut, membawakan secangkir kopi panas untuk Leo. Wajahnya tampak segar meski hari masih sangat pagi. Leo dudu
a Dinda dengan suara lembut
enting di kantor. Kopi ini untuk mem
r kopi dari Dinda d
embuatku merasa lebih baik," balas Leo dengan tulus.
udian menyisir rambu
rapa pasien yang perlu aku tangani pagi ini," ujarnya deng
perti Dinda di sisinya, wanita yang bukan hanya cantik, tetapi juga perhatian dan bertanggung jawab.
bersiap-siap, dia ke
ya. Ingat, kesehatan itu yang paling penting," uc
. Jangan terlalu lelah di ruma
uk mencium pipi Leo,"Aku juga mencintai
hirnya beranjak keluar kamar untuk berangkat ke rumah sakit. Leo
saat ini, perhatian dan cinta Dinda membuatnya merasa lebih tenang. Di tengah kesibukan dan tantangan yang ada, L
i yang panjang di kantor. Tapi dalam hatinya, dia merasa siap karena tahu bah
*