ni
bangun dan menuju kamar mandi yang berada di area dapur rumahnya, ia kemudian masuk ke
gera memakai seragam putih abu nya kemudian
tertinggal dan ia harus kembali lagi ke rumah untuk mengambilnya
a ter
Suara dingin mengint
a, tetapi sekali lagi suara dingin itu me
ya telin
kamu, bukan di
ata guru yang membentaknya tadi. Mata mereka saling beradu
ena nungguin angkot." Jawab Aulia
ndiri sebagai gadisnya ini, mengusap air mata yang sebentar lagi ak
untuk membersihkan halaman yang berada di belakang gudang.
di depan sekolah, kok saya bersih
u yang ngatur?"
epi, nggak ada orang yang p
Tama, ingin berdua
latannya dan langsung ke halaman belakang
entakan kakinya dan mulut yang komat kamit. Tama semakin
irangan dan memegang area selangkangan nya yang entah kenap
rasaan takut, karena gudangnya terletak jauh di belakang are
mpah, ia sampai tak sadar jika di depannya terdapat lub
adu kesakitan sambil mengangkat keluar kakinya dari
ingin pun terkejut, melihat Aulia yang terdudu
napa?" tanya
saya dari tadi nungguin karena takut sampe sampe
lia yang bergetar karena menangis, ia mengusap usa
l sama kepala sekolah sebenta
ukan Tama. Tama pun semakin me
, saya mi
lepaskan dirinya
aaf,
ama sambil menyelipkan ramb
Nanti ada
ak ada ya
ah
...
a sambil menjilat
u pun langsung ingin berdiri dan pergi dari san
kkh
a berdiri? Udah tau ka
ah pegang-pegan
ulia, ia tetap memegang
u ke
yang
saya? Sa
CIUM SAYA?"
aat Tama memegang tangannya
ama mencoba menenangkan Aul
ulia dengan tangan ya
jahat. Maaf
fin. Saya ma
annya pada Aulia dan
? Mata sembab, hidung merah, kaki ju
saya sendirian bersihin halaman gudang. Kaki saya masuk ke dalam lubang
engomel, tangannya terangkat u
mes gini k
usah pegang-peg
ud
beberapa langkah ia mendengar isakkan tangis yang keluar da
...Hi
elapak tangan, tanpa aba-aba Tama lang
i gendong? Turunin ih, nan
ya cium lagi bibir
i sekolah ini. Tapi ia tidak mendengar apa pun. Kenapa sunyi sekali, batinnya. Ternyata semua orang sedang melakukan proses belajar mengajar, tidak ada satu pun yang berada di luar kelas. Hanya
usah banyak nanya, saya
mperhatikan betapa telaten
ak. Sakit kalo
aa,
ak
ak
il Aulia lagi
, Li
nggil nama saya L
, kenapa emangnya? Gak suka di pang
k. Gak ada yang manggil
K..
entil jid
aaakk. Bapak kenapa
nya ke telinga Aulia d
a sama ka
ercanda," s
Tama dan menatap lek
k gil
kamu," jawab Tama
unya istri ka
ak lupa
a ke arah tembok dan meny
stirahat. Makasih udah n
ut Aulia dan menge
ama dan langsung per
*
l tiga sore, bel pulang seko
l tas nya yang berada di dalam kelas. Baru ingin bangun dan menuju ke kelas, ti
ebat," ucap Tama yang la
antar
ak ingin berdebat lagi dengan Tama. Tama merasakan nafas Aul
n meletakkan Aulia di kursi depan, setelahnya
bawah sana. Tanpa aba-aba lagi ia mencium bibir tipis Aulia, m
, Aulia pun membalas ciuman
ghh
.akhh.." d
rup dalam-dalam aroma leher Aulia, di kecupinya, di
an di cupan
atan menjilati leher Aulia. Aulia memeluk
kh, saya mau pulang
a, mengusap leher gadisnya menggunakan je
kerja yaa,
a udah di tagih sama wali kelas say
sekolah kamu sampe selesai, termasuk
kan tanggung
jadi tanggung jawab s
asih punya cita-cita yang h
rtanyaan saya
ya
ak sama saya
nteng di sekolahnya. Teman-teman bahkan kakak kel
suka sam
i sayang udah punya
aikan istri sa
Pak. Ayo jalan, nanti s
Kamu nggak denger apa
bilang? Saya masih sekolah dan punya
caran aja dulu, gi
renyah melihat
unya istri looh, Bu Sonya juga c
ertanyaan saya tadi, kalo kamu gak mau
kir-pikir du
wab besok." Lagi-
k. Ya udah,
ran, kenapa Tama bisa tau jalan ke rumahnya, padahal ia
k tau rum
ya tentang kamu,
t, ya?" tanya A
nguntit orang ya
keluar dari mulut Tama. Ia hanya me
obil, Aulia di kejutkan dengan barang-barangnya yang sudah berada di luar rumah
-janji terus, tapi gak pernah ditepati. Sudah tiga bulan kam
berjalan ke arah wanita paruh baya i
belum punya uang, kalau udah ada uangnya saya
langsung menghampiri Aul
ngu
memberikannya kepada wanita paruh baya itu dan
uar mohon-mohon lagi, diem!" Tama lang
nnya ke dalam bagasi, lalu ia dengan cepat mengemudika
?" tanya Aulia yang ma
rtem
pak
untuk saya tinggal? Saya udah susah, jangan di tambah susah l
e dalam pelukannya. Mengusap-usap sayang punggung gadis keci
gis terus? Hmm?" tan
aya. Kalo kamu tinggal di sana, it
menuju apartemen. Fokus dengan menyetirnya, Tama menoleh ke kiri untuk melihat Aulia yan
ama menggendong tubuh Aulia dan perg
uh Aulia di atas kasur, membuka seragam Aulia dan
ngnya yang sudah s
Tama meremas kontoln
menyisakan celana dalamnya saja. Tama merangkak naik ke atas
sek gini aja e
rtelanjang dada. Ia lebih terkejut ketika melihat Tama yang sedang menggesekkan kontolnya ke memeknya. Aulia
" tanya Aulia sambil
pa-ngapa
oo
sek gesekkin kontol saya ke
gnya. Terus kenapa Bapak gesek
a sange lihat kamu," ucap T
ggh
k, ke
tadi," jawab Tam
gesek aja
ekati Aulia dan menyuruhnya berbaring kembali.
banget sayan
tetek bo
mulai meremas payudara Aulia yang cukup besar. Karena kurang puas
h...Ba
a, Lia
..iyaa
bajuny
. Tama melepaskan tank top b
meremas-remasnya dengan gemas, menarik d
an di tarik-t
s di
, di
puting yang sudah keras ke dalam mulutnya, di hisap hisapnya puting pink milik Aulia la
akhh jangan di tar
ahan, Lia. Boleh saya
ak mau, Pak.
saya janji nggak masukin,
ya
alam Aulia. Aulia menelan air ludahnya, melih
nyodokkan kepala kon
janji cuma gesek aj
yang. Cuma
banget, Lia. Aakhh
gan cepet cepet, Pa
...aakhh...pip
h...saya pipis, pa
gesekan nya karen
.saya mau keluar, Lia. N
CROT...
mek Aulia, dan menggesekkan kepala kont
et,
g tubuh Aulia. Ia memeluk erat tubuh gadisny
?" tan
ek,
u makan
k. Saya capek
mu jawab sek
, Pak?" ta
saya tad
m, i
tanya Tama
au
a? Yang jelas."
i pacar, Bapa
duduk dari b
u se
Saya serius
up seluruh wajah muridnya yan
imana kalau B
aja!" jawab
k kok
an udah bilang jangan bahas or
aaa. Maa
a...saya bukan Bapak kamu," ucap
saya harus
luar sekolah, dan jangan
ebat pun mengiyakan s
. Aku gak mang
dan membawanya ke dalam dekapan