nar-benar berlari dari café ke gedung firma yang berjarak sekitar dua kilometer. Pel
tan untuk bertanya. Lagi pula, mereka tidak saling kenal. Saat napasnya mulai b
rdwell Law Firm. Ini surat penerimaan saya." Milly menyerahkan selembar kertas
Benson?" tanya s
cepat. "Ya, aku
ca surat penerimaan itu. "Silakan Nona tunggu di kursi tunggu
noleh pada tempat yang dit
ia sembunyikan. Pada akhirnya, dia benar-benar telah menjadi pengacara di
gan rambut dicepol ke belakang. Setelan jas kerjanya yang ber
dian segera berdiri dan memb
ar Anda ke lantai tiga, tempat para pengacara dan mengenalkan Anda pada mereka. Mari
r pada Celine yang telah
da dasarnya Milly adalah seorang yang pendiam saat bertemu dengan orang asing-pengecualian ketika dia m
r Wardwell Law Firm." Celine berkata sambil tersenyum pad
ala hebat setelah mendengar ucapan dari Celine. "S
antry tempat yang biasa digunakan saat coffee break, ruangan khusus untuk foto copy, gudang penyimpa
dvokat dengan nilai yang sempurna. Anda pasti berusaha denga
ra adalah impian saya, karena itu saya sel
senyum. Langkah mereka berhenti pada satu ruangan terakhir yang akan dikunjungi oleh Mi
edikit gugup bertemu d
getuk pint
pengacara it
ekor di belakangnya, mengintip ruangan luas yan
ambut saat pintu dibuka, rak buku yang berjajar banyak buku tentang hukum, sert
lkan pengacara baru yang mulai hari bergabung de
ihat tidak asing di matanya. Namun, dia tidak mengingat di mana pernah berte
a Milly, membuat gadis itu merasa canggung. Sorot yang d
?" tanya Zayn dingin dengan
egitu, dia tetap mengembangkan senyumnya, kemudian mengulurkan tangannya pada Zayn. "Benar,
enyambut uluran tangan Milly. "Baiklah, selam
sa pria itu tidak menyambut uluran tangannya? Milly mengepalkan tangannya, kemu
y sampai gadis itu menghilang dari pandangan. "Gadis itu lebih cocok menja
tai, sebelah kursinya. Sebagai seorang pengacara senior cukup hebat yang dimiliki oleh
membangun mood di pagi hari. Namun, tak jarang juga dia memesan flat white. Zayn menyes
dari tim direksi firma membuatnya mengerutk
kali dia baca untuk memastikan informasi yang dikirimnya benar-benar valid. Sayangnya, berapa kali pun Zayn memast
jadi mentor dari seseorang yang bahkan tidak cocok m
nya bergerak lincah di atas keyboard untuk mengetik balasan penyangg
in
harus menjadi mentor bagi Milly. Zayn mengerang frustrasi. Kejadian yang dia lihat di café tadi kembali terngiang. Detik berikutnya,
u yang menjadi mentor