menuju sebuah kamar mewah. Terdapat seorang wanita yang sedan
sebelum aku merobek mulut jalangmu itu!" Bentak seorang pria sembari m
...kn
." Ucap salah seorang bawahan pria lakn
khirmu. Jadi, jangan sia-siakan tubuhmu ini." Ucapnya ta
mbali pint
anita istimewa itu sudah menanti
wajah pria laknat itu. "Segera pergi, dan jangan pernah muncul
ahu malu, pri
•
enuju sebuah kamar
dengan gaun yang mengekspos ba
i ini. Kau benar-benar membuat gairahku turun drastis." Tegas Mikhael se
rah?" tanya Celina. Meski terdengar tidak tahu malu, namun apa lagi y
jumlah uang yang tidak sedikit, jadi
pernah berciuman, aku hanya sempat menonton f
i meraih tengkuk leher Mikhae
ah melakukan apapun?" batin Mikhael, nam
lam. Tak hanya itu, Celina juga merogoh isi celana dalam milik Mikhael.
. Tiba-tiba, Mikhael meraih pergelangan tangan Celina, dan melempar pn rakus dan menuntut, diikuti jemarinya y
nakal Celina pun
paha Celina dan mulai menjel
g Celina, tatkala lidah nakal Mikh
sa aku seakan begitu menikmati ke
dan jangan di ta
akan titik klimaks kenikmatan surha dunia tiada tar
it sakit," ucap Mikhael dan mu
t sakit, sampai rasanya tubuhk
a membasahi seprei putih te
asmu ialah milikku seorang." Tegas Mikhael, l
benar-benar menggema memenu
nahan semua keluhnya, t
ya, sehingga cairan putih kental itu membasahi area wajah hin
ih terbaring lemas dan bahkan tak berani pergi sejengkalpun,
etap diam, tanpa protes dan tunggu saja aku di sini. Pelayan
lina berani bangkit dan bersamaan deng
. Sekarang, kami akan membantu nyonya untuk membersihkan diri. Ka
pannya juga."Ucap Celina dengan wajah tersenyum,
pakaian indah. Setiap harinya, Celina hanya diperbole
a Bel
ga 'Baron', bangsawa
amun terjerumus ke jurang dalam, akibat sebuah
minggu berlalu. Selama itulah, Mikhael tak kunjung kembali untuk berkunjung.
yang kaya raya. Namun, tak pernah sakalipun Celina berniat untuk protes. Meng
e Mikhael
n modern, agar memudahkan para pembaca berimajinasi. Kalau menggunakan conto
at me