img KEMBANG KANTHIL KEMBANG MLATHI  /  Bab 4 Bagian 3 | 19.05%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Bagian 3

Jumlah Kata:2083    |    Dirilis Pada: 25/04/2024

rna dan menutup pintu kamar itu. Diana merasakan k

i mana tadi ceritanya, ya? Diana lupa, karena Diana merasakan kenangan itu begitu mengiris lagi hatinya, seakan membuat hatinya terluka sangat dalam. Dan

dari dia membawa sebuah palu yang juga bersimbah darah. Karena Diana takut dia yang akan dituduh memal

ngkir balik tak menentu. Tadi ada Bara, lalu tidak ada Bara, lalu Diana melihat Ba

wajahnya basah kuyup oleh air mata dan pandangannya kabur, seh

pus air matanya agar pandangannya jelas, tetapi anehnya walaupun dia sudah tidak menangis lagi dan dia sudah mengucak mata

depannya. Dia berjalan perlahan melewati lan

u sa

tetapi tangannya terasa tertarik dengan keras ke belakang. Diana mengerutkan keningnya, dia tidak merasa takut, hanya m

dan tiba-tiba saja di tangan Diana

ersimbah darah? Bukannya d

n palu itu jauh-jauh da

*

. Dia tidak ingin terburu-buru mengambil kesimpulan atau memberikan p

ketika mulai menceritakan tentang kehidupannya sebelum masuk ke pesantren ruqyah. Dan santri akhwat lain yang

ra bertanya pada Mbak Diana adalah kita jadi tahu kalau ada gangguan di dalam tubu

masih menangis juga

pelan-pelan apa yang terjadi," bisik

mengatakan bahwa kehidupannya dulu jauh lebih keras dibandingkan kehidupannya sekarang ... dan saya memintanya bercerita ... oh, Ustadzah! Sehar

h menunggu dengan sabar dan membiarkan Karima menolongnya, karena kal

adi?" tanya Karima

g bernama Bara. Di sana Mbak Diana dijadikan seperti budak. Nah, ketika Mbak Diana menceritakan bahwa dia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tanpa alpa, dia harus mencari uang dan memenuhi semua kebutuhan suami dan i

s muda luruh dalam pelukan Karima. Aura

i Mbak Diana tidak bangun-bangun, Ustadzah. Sehing

gera meninggalkan Karima dan Aura dan bergabung kembali dengan

ksi Diana yang berteriak-teriak tanpa henti. Teriakan itu tanpa arti dan sepert

engekraman itu cukup keras, sehingga membuat Diana menjeri

adan. Madan sudah menunggu kami," teriak Diana dengan keras. Dia sekarang

. Ketika dia sedang tidak berbicara mulutnya komat kamit membaca entah a

aza memejamkan matanya dan nampak sangat berkonsentrasi. Faza tidak

mu lakukan. Saat ini Diana sedang berjalan-jalan di alam kami. Aku tidak bisa mengembalikan sukma Diana ke dalam tubuhnya, karena aku hanya bertugas mengam

*

di sudut Kabupatan Tanah Salayang. Saking jauhnya Manuk Abang, sehingga daerah itu hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki dari seb

k. Kenapa dia tidak melawan ketika bapaknya membawanya ke tempat laknat itu? Tempat yang nyaris membakar tubuhnya dan tubuh Naga Geni yang manjing atau mewujud di dalam tubuhnya, se

larikan diri dari tempat panas itu. Wanita yang dibawa Madan menangis tanpa henti dan Madan melepaskan wanita itu di sudut pasar di kota yang sama, dan Madan

ncil dan jauh dari peradaban. Desa Manuk Abang. Desa dengan nama aneh, yang memang sudah menjadi incaran Madan sejak lama karena letaknya yang b

ak ketahuan. Suara langkah itu terdengar menjauh dan Madan mengembuskan napas panjang. Dia sangat lega dan buru-buru

melihat keranda, payung dan kain berwarna hijau yang dicarinya. Madan tersenyum girang dan dengan segera mengambil kain itu.

buru-bur

terjatuh ke tanah dan kain itu diambil oleh orang yang berdiri di depa

g itu, Dan? Kamu tidak takut dengan larangan dan p

h dan rahangnya gemertak menahan emosi dalam dadanya.

ada pria tua itu? Oh, bukan ... bukan cinta ... kamu masih menjilat pria tua itu agar diberi

pur!" desis Madan lirih, te

pan Mada te

ua itu setelah tidak jadi warok, kan

tidak berhak menga

ngatakannya! Aku juga murid pria mesum itu! Aku berh

gnya. Madan memandang orang di

...." Madan tertawa geli. Dia b

ar merasa geli, ketika menyadari bahwa mereka berdua, memperebutkan pria tua sekarat yang sangat sakti itu. Ah, lucunya Madan tahu

mengembuskan napas

ng, Dan. Aku akan ke sana dulu!" kata orang di depan Madan dan ta

menyadari, kalau suara kentongan itu adalah panggilan untuk para warga Desa Manuk Abang ba

memejamkan matanya. Dia mulai membaca mantra memanggil Naga Geni yang bersemayam di dalam tubuhnya. Tetapi tidak ada jawaban. Keheningan melingkupi M

kamu lakuk

pa k

ncuri kain pe

Kain penutup ker

ta geled

a di mana. Apakah Naga Geni masuk ke dalam tubuh wanita yang digendongnya kemarin? Atau Naga Geni masuk ke tubuh entah siapa di pesantren? Dan Madan

*

a sedang meruqyah dengan Faza. Fadli terseny

sukacita. Fadli duduk di samping Nurul Ikhlash dala

Faza?" bisik Nurul Ikhlash. Fadli t

ab Fadli, "tetapi sepertinya waktunya kurang tepat.

rang kita pindah ke rumah sa

. Dia segera mencegah Nur

akan bertanya tentang Mas Madan sa

n melesat sebuah bayangan ke arah Fadli.

na sambil mencengkeram tangan Fadli. Semua orang berpandangan pan

karang juga, Ustadz. Kalau t

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY