AN AGAR PEMBACA SENANTIASA ME
nitasku yang belum beres, yaitu menc
tor itu aku bersihkan
a seseorang yang tengah me
meraih pinggulku dengan
an,
kamu teruskan saja pekerjaanmu" bisik
cucian meski tangan nakal bo
ah baju lalu meremas payudara,
hh
in bersemangat meremas- remas dua belah
a pendek yang tadi aku
u sebaiknya tak usah memakai
gkuk setengah badan dan te
sentrasi dengan pekerjaanku sedangk
melorotkan c
bokongku yang sudah
dalah lubang kenikmatanku. Ia semakin meleba
enikmatanku beserta klitorisnya, d
rasaanku t
t menjalar ke
pun nampak licin dan
sarnya, dan menancapkan pada lu
a, aku pun terdorong sampai tubu
pinggulnya, membua
..slebb
nannya keluar masuk di d
h..hh..
erang ke
bang kenikmatanku yang masih sempit tapi sudah
lam lubangku ia dapatkan yang tak pe
kamu nur" erang bosku yang
ungkin dan semakin dalam
plok..p
menghujamiku d
nikmatinya
in yang mengintip kami,
tidak sengaja mendapati kami
ama dari jauh. Hatinya teriris ketika melihat raut sang
namun ia berkaca pada dirinya yang ti
ikit pelajaran padaku sebagai b
keenakan meng
atang kejantananny
encar melaku
.. pl
getar ketika badann
sa seiring genjotannya
anku m
hh
ooott.. cr
ruah membanjiri dan memenuhi
sesak oleh ca
mencabut batan
s memakai p
ya akan kembali ke kamar, ia
ak pernah melihat kejadi
kirannya raut sang sua
nita jalang kau tak tau sedan
tin sang
.
agak sedikit lega karena melihat
an memeluk tubuh sang istri
setelah melayani tua
mbersihkan sisa-sisa sperma tuan y
luar dari lubang sembari ku sirami
yak aku harus selalu b
tuan selalu banyak ketika t
sat buruk nya saat ia termenung
a akan melancar
r pukul sembilan lewat nyonya mengajak mbok yem per
al ini, biasa selalu mengandalkan sop
a ku akan ada tukang yang akan mengambil barang- barang bekas dari gudang. Ia me
.
dak banyak yang di ucapkan nya. Kata mbok Yem nyonya hany
uk memastikan siasat yang sudah di atu
ke rumah. Mereka berdiri di depan pagar dan
g to
eluar melal
udah ada di depan pagar. Tanpa rasa curiga aku memb
yonya aku menyambut
t tanganku sambil memperken
an yang paling besar badannya Pak Da
k permukaan tangan ini, genggaman tangannya begitu kuat terasa linu di permukaan tanganku.
dengan baik. Mereka aku persilahkan duduk di atas sofa sembari
ereka sudah saling me
si nyonya?" Pak Doyo memulai
da banget" sa
cakep, apabila bininya..!!!" Timpal pak D
RP