ang tampak jelas sedang merencanakan sesuatu. Entah apa. Hanya pria itu sendiri dan Tuhan yang tau. Yang pasti
at sendiri gimana kelakuan busuk lo itu malam ini
keluarganya sudah berkumpul. Lengkap, tanpa kurang satu orangpun. Selalu seperti itu dari
merasa kesepian karena tidak mengetahui keberadaan sa
in dengan ayah masing-masing, terlihat gembira. Bermain bola bersama. Diangkat
isa dilakukan ol
da Tuhan agar dirinya juga memiliki seorang ayah!
keluarga yang utuh dan harmonis. Dan sesibuk apapun papanya dalam
memberi perhatian penuh pada suami da
g Revel begitu memuja mereka. Bagi Revel, kedua orangtuanya adalah panutan meski tidak s
al yang tidak bisa dipelajari di sekolah ataupun kampus. Karena itu adalah bagian dari pelajaran hidup
Revel dengan lantang. Heboh. Ceria. Itulah ciri khasnya. Jika tidak heboh, berar
ng tidak pernah berhenti berkicau. Nyaring. B
alam. Papa kamu udah rib
Revel patuh, kh
p malam bersama dengan
kamu, Revel?" tanya pap
mengambil kuliah master di Melbourne," jawab Revel memberitahu
secara gamblang, semoga saja papa Levin d
tah tinggal sendirian di
tidak perlu khawatir karena aku pasti akan memiliki banyak teman dis
nak kecil! Padahal umurnya sudah 20 tahun! Revel menoleh saat mendengar ce
l merasa risih jika mama Claire masih menganggapnya seperti anak kecil! Iyalah! Mana ada pri
ketawa?" tany
amat sih?" kekeh Brianna ja
knya. Semenyebalkan apapun mereka, tetap saja Revel san
anaknya, memutus perdeba
ak protes kalau kamu tinggalin dia sendirian disini? Nggak takut
malas, sadar kalau sang mama hanya menggodanya saja at
telepon dan jalan sama kamu siapa kala
a teman kul
ak tau ya kalau kamu sering jalan sama banyak cewek!" gerutu mama Claire jadi kesal sendiri saat mengi
stasi kalau mama Claire sudah berbicara mengenai masa lalunya. Entah kenapa sifat mamanya begitu
! Tidak heran kalau papa Levin tidak berani macam-macam, dosa masa lalu saja masih dibahas
n malam. Jangan bikin anak-anak pus
engir mendengar ucapan sang papa. Sadar kalau sebenarnya itu hanya akal-akalan pa
sa lalu suaminya yang menyebalkan. Begitulah mama C
pergaulan ya, Revel! Kalau sampai kamu melanggar,
l. Hargailah wanita, jangan pernah mem
ita aja!" cibir mama Claire telak membuat papa Levin
han tawa yang hampir meleda
rdua udah cinta mati satu sama lain sejak
at kalian berdua," jawab Revel mencoba menenangka
amu. Awas kalau ingka
acara pesta temen kampusku ya, Ma, Pa," la
g jam
n tenga
kamu nemenin mbah kunti?
rtanyaan mama Claire ha
i nggak pernah
amanya juga pesta anak muda," balas Revel m
ngan sampe salah pergaulan. Cuma itu
ap,
kin tidak sabar ingin segera melesat pergi ke te