il mencopoti kancing piyama yan
nya, Sherly akhirnya luluh juga. Ia mendesah keenakan. Mau tak mau si cantik itu
leks saat Adam selesai melepaskan se
enyerang kedua bukit Sherly yang ranum dan indah dengan
embulat. Adam hanya sekilas mencium pucuk bukit kenikmatan Sherly, tidak cukup lama untuk membuatnya mengeras, lalu bangkit dan berlutut. Ia meraih bagian at
Kini Sherly sudah poloe bulat di depan suaminya. Keindahan tubuh Sherly bersinar terang bagai mema
n ehmmmm..." Adam berhenti sambil mengamati istrinya, lalu melanjutkan lagi. "Tidak ... tidak. Aku salah. Tubuhmu jauh lebi
erawatan sederhana dan olahraga untuk menjaga kesegaran tubuh ternyata ada manfaatnya. "Ini
jang. Sherly mengaitkan kakinya diantara pinggang Adam dan menjepitnya lembut. Beberapa s
di dunia dan seringkali ia bermain cinta tanpa memikirkan sang istri. Milik suami Sherly
nya ke dalam lubang cinta istrinya dengan sangat perlahan. Setelah seluruh bat
ering dibarengi dengan erangan dan lenguhan kenikmatan. Sherly merintih pelan dan
jur Sherly
karena Sherl
puncak kepuasan yang optimal. Entah apa yang kurang ia sendiri juga tidak tahu. Selalu saja ada yang berasa kurang, tidak mencapai titik yang pernah ia bayangkan dal
yamakan ritme dengan gerakan mendorong yang dilakukan Adam, tapi kali ini ternyata lagi-lagi
putihnya membanjiri liang cinta sang istri. Sherly tidak pernah takut hamil, ia rajin minum pil KB, dia tahu Nathan belum membutuh
i atas tubuh Sherly, mengecup bahu sang
entar dan kembali ke tempat tidur sambil memeluk s
k napas panjang, ent
amar pasangan suami istri itu. Entah bagaimana, sosok itu bisa menemukan celah di antara tirai, mengintip ke dalam kamar lalu merekam adegan panas mereka dengan ka
uas sambil terkekeh-k
alah si Gila
*
A HARI K
uk menahan sebaran sinar sang surya. Hawa panas yang biasa menghunjam sediki
ntik itu tidak bisa menikmati tayangan yang sedang diputar. Ia justru terus memijat-mijat tangannya dengan
kah beliau boleh datang berkunjung ke rumah karena
ah mau datang ke sini? Memangnya apa ya yang ingin disampaikan Mr. Smith padany
nggung saat bertemu. Meskipun sudah tergolong berumur, tapi pria yang rambutnya sudah beruban itu bertubuh besar dan cukup gagah. Kulitnya y
gelisah seakan meledak
i
u dibicarakan Mr. Smith
duduk di mana mereka berdua akhirnya berhadapan. Livy merasa sedikit grogi berbincang-bincang dengan pimpinan suaminya. Sanga
ginkan Mr. Smi
ambu