da di ranjang Zero. Ia juga menantik
kang, tiba-tiba saja aku mendengar suara seseorang yang mengatakan bahwa ia memberikan
a untuk membuka kitab itu. Namun ia tidak melihat ada
b ini diberikan padamu?" Kio
padamu tentang bagaimana aku mendapatkan kitab ini tadi. Dan lagi, aku juga tidak
enapa kitabnya ko
kok. Lihatlah ini, tiga lembar pertama ada isinya." Zero m
pertama yang memiliki isi. Namun berbeda pada pengl
Kitab ini benar-benar memilihmu! Ini adalah Kita
ntang beberapa kitab langka. Dan sesuai dengan legenda yang ada, kitab itu hanya akan bisa dibaca oleh orang yang terpilih saja. Kioda juga menjelas
ab ini?" Wajah Zero juga langsung terlihat ikut berbinar. Ia merasakan ada h
ngat lagi, sampul kitab itu berbeda dengan kitab milikmu ini. Dan juga, memiliki ketebalan yang lebih sedikit dibanding milikm
emberitahu siapapun tentang hal ini
*
juga terkenal sebagai anak yang rajin dan giat berlatih. Namun perkembang
dalah Zero." Saniji
g aneh dengan pecundang itu kemari
ang yang sangat kuat? Jangan-jangan ia menjalan
ada yang mendengar, kita bisa jadi bahan ejekan dan merasa malu karna kejadian ke
an terdengar suara p
yo segera be
suk Zero. Dan setelah itu mereka
mendapat giliran pergi ke pasar untuk membeli bahan dapur. Nam
ari! Serahkan semua koin yang kau miliki!" Salah s
lian berniat merampa
at berikanlah koin perak yang k
ebab koin perak itu diberikan padanya untuk digunakan berbel
aiklah, hajar saja dia!" Beij
sring
-orang itu adalah pedang sungguhan. Di Perguruan Aslah anak seusia me
an yang seusia dengan mereka dari belakang, namanya
berniat menghalangi kami lagi?!
k ingat terakhir kali aku menghajarmu?" De
ergi saja. Biarkan aku saja yan
mpulan anak nakal. Biarkan aku yang memberi pelajaran pada
sama seperti miliknya. Zero tidak yakin kalau Vivi akan mengalahkan anak-a
sempat bingung
i semakin kesal. Beiji yakin kali ini tidak akan
Teman-teman Beiji setu
., slas
k ditebaskan
sangat lincah ke sana kem
melihat Vivi yang mampu m
vi karena melihat Vivi yang dengan mu
ajar lagi!" Beiji kembali berteriak mener
reka hingga akhirnya orang-orang itu banyak y
Cih!" Beiji akhirnya terpaksa
as
ke sana kemari namun tidak berhasil
Zero ikut maju dan memukulkan pedang k
ang," ucap Zero denga
hanya seorang diri. Aku akan melihat seberapa
" Zero terkejut me
i malah membiarkannya menghadapi Beiji seorang diri. Zero merasa sedikit gentar karena musuhnya menggun
Beiji pun akhirnya semakin ma
ar dan terus menghindar. Zero tidak mau mengadu pedang kayunya dengan pedang sungguhan milik Bei
ni?!' Dalam hatinya Zero teru
rpedang? Mengapa hanya terus menghinda