r
r
ang bocah berumur sepuluh tahun
erdengar banyak suara o
ekalahan. Ini sudah yang kesekian puluh kal
aster pedang?" Pertanyaan yang dilontarkan salah satu teman Zero ini hanyalah
rti yang dimiliki ayahnya. Zero kerap mendengar banyak cerita tentang kehebatan sang ayah dari ibunya. Namun sayang, satu tahun yang lalu ibunya jatuh sakit
terkenal. Namun kini nama perguruan yang terkenal ini menjadi redup karena beberapa master pedang mereka yang me
ika Zero sedang duduk termenung sendirian di halaman belakang, tiba-t
dang terhebat di masa depan. Ambilah kitab ini, kitab ini akan membantu
r
hat cukup tebal jatuh
t dari duduknya seraya memandang area sekitarnya guna menemukan or
asa penasaran akhirnya Zero meraih
namun hanya ada tiga lembar di bagian depannya saja y
itu sejenak, dan berniat akan langsung berlatih s
n ke sebatang pohon besar terden
mperhatikan Zero berlatih. Yah, orang itu tak lain
eluruh tubuh Zero tidak menghentikan latihannya. T
ernyata mereka adalah tiga bersaudara, Yuji, Erji, dan San
ju dan menyerang Zero
kan?!" Zero terjatuh karena
itu tertawa lebar sebelum kemudian matanya menatap ke sebuah benda yan
uji untuk mengambil kitabnya
r
m.
saling beradu. Itu adalah su
Tak berhenti di sana, Erji terus memukulkan pedang kayunya pada tubuh Zero yang s
kuk dan menahan rasa sakit yang ia rasakan dari tiap pukulan pedang yang Yuji laku
h?!" Entah kenapa, Erji sangat terlihat kesal. Dan i
an menjadi Master Pedan
o
nyata tubuh Zero tiba-tiba meledakkan energi yang sang
guku berlatih!" Tatapan mata Zero yang setajam pedang m
u malu Zero! Makan ini!" Yuji bangk
a
ah sebaliknya, tubuh Yuji lah yang kembali t
angsung berlari mendekati Yuji. Dan kitab ya
tadi sempat diambil oleh Yuji. Dan ketika Zero mengalihkan pandan
k kedua adiknya pergi karena tiba-tiba merasa
ero akhirnya ambruk ke tanah. Entah kenapa, Zero jadi tak sadarkan di
ah itu akan aku hukum
kan diri kemudian di bawa
leh sesuatu. Di dalam dimensi itu, Zero mencoba meraih Kitab Dua Pedang yang ada
i tubuhnya sudah berada di dalam kamarnya. Zero mencoba mengingat kembali apa yang te
pa yang membawaku kemari?' Zero penasaran siapa
ka ia ingin bangkit untuk mencari makanan di dapur, ta
eran. Kemudian Zero barulah ingat
t ia membuka lembar yang keempat dan seterusnya kitab itu tet
yata kau su
muncul secara tiba-tiba."Gu-guru??" Zero m
rena kembali dijahili oleh ketiga anak nakal itu
ng membawaku ke kamar ya? Terima kasih Gur
menatap penuh pada muridnya. Ia sungguh ingin tahu perihal kitab