Lurah, pagi-pagi sekali Satria sudah bersiap dan datang ke
, sebagian mencari kain kafan, sebagian lagi sibuk menyiapkan papan dan batu nis
emandian jenasah, lelaki itu dengan senang hat
selang?" tanya salah satu warga yang juga ikut meman
ucap Satria kemudian berlalu pergi dia
i mencari keberadaan Bu Lurah. Ternyata Bu Lurah sedang
uh selang untung memandikan jasad pak Lurah,"
eka pun bertemu, sejenak Satria terpana oleh wajah cantik bu Lur
ah Satria, dia lalu memberitahuk
ada selang yang lebih panjang," ucap Lastri memberi
ki itu masih menundukkan pandangannya. Dia
arahnya, kecantikan Bu Lurah membuat dia terpesona. Wa
ia menyusuri lorong ke arah gudang belakang, saat tepat berada di ruang makan, Satria menghentikan langkah
lihat ke arah pintu gudang, tangannya pun menunjuk ke arah kedua kama
n, berarti yang ini, nih. Gudangnya." Ucap Satr
itu berada di dekat ruang makan, Satria langsu
atupun jendela di ruangan itu dan ruangan itu pun begitu pengap. Sa
ar bu Lurah sambil memegang tangan Satria
ng di dekat ruang makan, jadi saya masuk aja," ucap Satria. Le
tapi yang satu lagi, yang di sebelahnya," jawab Bu Lurah. Wan
egan jantungnya seketika berdesir, ada kelenjar yang aneh saat Bu Lurah memegang
, Satria kemudian membuka ruangan yang satu lagi. Ternyata ruangan yang ada di sebelahnya itu masih terda
ambil pusing, itu buk
dia butuhkan, sementara Bu Lurah wanita itu langsung mengeluarkan kunci
asuk kedalam,' batin Bu Lurah, Last
asuk ke kamar untuk menghampiri Satria lelaki itu masi
dia hendak keluar dari kamar tersebut. Tiba-tiba Bu Lurah ada di hadapannya, b
g-orang sudah mulai bersiap untuk memandikan jenazah,
senyuman Bu Lurah, dia terus s
ria memang begitu grogi saat berhadapan dengan Bu Lurah, lelaki itu akan langsung gugup dan deg degan setiap ka
wanya ke depan rumah untuk diserahkan pada
hingga wanita itu hilang dari pandangannya.
at Satria membalikkan tubuhnya dia begitu terkejut sekalig
. Nenek itu ternyata juga ada di rumah Bu Lurah saat ini, entah untuk apa nenek itu datang,
i mengagetkanku, aku hampir sa
a nafas, saat melihat nenek itu yang tiba-tiba saja ada di hadapannya. Nene
isteri, sama seperti kamar itu," ucap sang nenek, nenek