tiba-tiba sambil menoleh ke belakang untuk menatapku yang masi
akukan ini dengan wanita yang pernah kutaksir sew
itu dan mengarahkannya ke bibir lubangnya. Begitu merasa itu sudah
r keluar dari bibir Rosa
mendorong pusakaku itu untuk masuk sepenuhnya. Lubang Ros
nya, lubangnya masih sesempit ini. Rasanya seperti lu
ke dalam, aku mulai menggerakkan
h awhhhhhh ah
ing kami yang bertemu membuat suasananya menjadi terasa sangat p
tanpa henti. Aku tidak bisa melihat ekspresinya karena dia sedang men
ncoba mengubah posisinya, terkadang tubuh bagian atasnya jat
k peduli dan terus menggerakkan pinggangku. Sodok
osa tiba-tiba sambil menahan tanganku dengan tang
banget ke dalam," ujar Rosa lalu tib
meninggalkanku yang bingung dengan apa yang
ah naik ke atas tempat tidur tiba-tib
n tatapan mata terlihat sayu. Aku bahkan bisa melihat lubangny
alan menghampiri Rosa dan naik ke atas tempat tidur. Aku l
osa ketika pusak
ngan pelan, merasakan jepit
gulku maju dan mundur sambil
ngan tubuhnya yang bergoyang-goyang ket
embuat tangan kananku langsung berpi
kin keenakan, membuatku terus menggerakkan pusakaku dengan kencang dan
h pelan-pelannn owhhh," desah Rosa tiba
jadi sangat kencang dan dalam. Tangan kiriku yang tadinya menahan pahan
a ini..." ujar Rosa yang berhenti mendesah da
erjadi padaku. Tapi hasratku ini
ena wanita itu terlihat sangat kesakitan. Kedua tanganku
dan aku bisa merasakan Rosa memeluk leherku dengan
tidur lagi. Sodokanku masih sangat kencang dan kuat. Dengan
ngan erat. Aku tidak bisa melihat ekspresinya karena saat in
an-pelan sedikit," ujar Rosa tiba-tiba ketika aku m
egitu saja. Kedua tanganku langsung memegang tangannya dan menariknya, membuat tubuhku kini
t ketika aku menarik tubuhnya.Tubuh wanita
berpindah ke bokongnya, dan aku mulai menyodok pusa
ar sangat jelas, ditamb
hh aku gak tahan lagiii
a terangkat ke atas. Aku bisa merasakan lubang itu menjadi
mendapatkan
tidak berhenti dan terus men
hhh tu-tunggu duluuu ahhhh," ujar R
ahkan langsung bangun dari tidurku dan mem
bergerak dengan
hhhh kumohon tunggu sebentarr a
hhh," jerit Rosa meminta ampun. Kedua tangannya bahkan
rasakan cairan kentalku sudah berada di ujung, dan aku ingin menjem
hentikannnn ahhhh awhh
knya. Setelah beberapa saat, aku b
ahku akhirnya sambil menghentakk
Rosa juga bers
aku itu. Napasku masih tampak putus-putus dan tubuhku sangat berkeringat. Aku
di atas kasur sambil membelakangiku, membuatku yang duduk di tepi ra
mu suda
bisa mendenga
berhenti?!" tanya Rosa yang m
rku meminta maaf sambil menoleh ke arahnya. Aku bisa melihat b
penurut di masa lalu?" tanya Rosa menghela na
at masa lalu kita..." Rosa lalu men
Adit yang kukenal," lanjutnya sa
n berjalan mendekatinya, mencoba unt
kannya. Mungkin karena aku kembali mengingat masa lalu kami di mana ak
seperti ini," ujarku meminta maaf,
embali penampilannya. "Ayo kita sering-sering ber
*
dan Valeri. Aku memang tidak ingin menginap dengan Rosa k
ngan hotel tadi, jadi a
aku memikirkan apa
berubah? Rosa jelas-jelas
Valeri. Ketika kami melakukannya untuk terakhir kali, aku juga me
li tidak berhenti d
apa yang ter
ng apartemenku. Namun berbeda dengan biasa
ah bercerai? Aku tidak perlu tak
sing-masing. Toh, kami sudah bukan suami istri lagi. Meski tinggal bersama
dengan terlihat tenang, membuka pintunya,
gkahku terhenti keti
kursi bar di dapur kami. Di atas bar itu
depan dadanya, Valeri mena
an ludahku sendiri. Di