ala bersamaan dengan keni
an kepalanya saja, rupanya adik kecilnya itu
pa bicarain, itu Om Singa."
u Syang?" tanya
aby di akhiri mengaum mengikuti suara Singa. Lagi-lagi keluarga
itu." Ujar Anina memijat pelipisnya sendiri yan
i kita Ma, jangan lupa."
terbuka. "Mas apa jangan-jangan anak kita satu ini beda dari Abang
uk
uk
g Mama. Kini keduanya paham, toh pantas saja Baby sanga
ar anak-anak kamu tuh." Tegur Agam, A
e kamar duluan ya semuanya." Pa
iahat Sayang." Pesan Agam ke
gecup pipi sang Mama, dan kedua abangny
ang-orang terci
kayak tuyul." Ledek Tala menjulurkan
ik Baby dengan
ala, mimpi indah sayangnya Abang." Suruh Kenan menengahi
anyakan soal Rega pada Kenan. Kelua
i bersama Putran
ini bersama Kevin." S
kecil itu, dia pasti merindukan soso
menetap di sini Bang?
ka ia terus di London, kemungkinan besar Kevin akan terus menginga
pa lagi sih Rega sama dia, kaya? Iya. Tampan? Jangan ditanya lagi, dewa yunani pun kalah. Baik? Astaga dia bahkan b
lupa sama Papa yang cemburuan ya." Bisik Tala mengingatkan.
ur, lagi pula bagi Mama tuh, Papa yang pali
ala bersamaan menghentika
unjukkan deretan giginya
elesai makan malamnya, pergi, ganggu suami ist
ah keluarga random mereka itu. "Ken udah selesai,
a lagi agresif, takut mata Baba
ku ini memang berbeda, rupanya tingkah Baby ini nurun dari mamanya,' batin Agam g
*
kembali di buat ribut dengan suara nyaring men
amu tidur hah?" berang Anina bertolak pinggang
dak hari ini Baby ijin tidak sekolah? Baby su
langsung meletakkan punggung tangannya di kenin
ajam ke arah Baby yan
kan? Mama tidak mengijinkan
Iya-iya Mama sungguh cerewet!" dengus Ba
hh entah mau sampai usia berap dia harus di bangunkan, bahkan sebentar lagi dia akan berusi
edang bercengkrama dengan seseorang. Anian pun mempercepat langkah
apati Rega duduk di salah satu sof
ki itu sungguh terihat sangat tampan hari ini dengan stela
Rega datang sepagi buat ini." Ucap Rega, merasa t
rti sama siapa saja lagi, di mana putramu?" tanya Anina celingak celinguk m
a tadi sekalian singgah
ayo kita sarapan besa
Tante
a." Suara Agam me
api dengan pakaian kantornya. "Om, apa k
dengan mu?" ta
ik
rapan, di mana dua adik mu?" tanya Agam la
Rega, memang benar lelaki itu
minum kopi saja jika tidak ma
k Rega membawa lelaki itu
ang sembari menunggu kedua
etika sampai di ruang makan
kabar?"sapa
ana udah dapat b
ak
ik meringis . "Apa yang kau bicarakan!" desi
dari kelancangannya.
da kepikiran untuk ke arah sana l
–ngomong di mana princes kita?" ujar Ag
sejagat raya sudah dat- asataga Om singa!"
t kaget dengan teri
menarik tubuh Baby ag
'kan kaget."
natap Baby, tanpa
u mau Bang Tala ant
r ya Bnag."Rengek Ba
Kenan, Tala, dan
nya pagi ini bertambah lagi yang m
kutan sih." Sungut Baby de
tap, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ahh m
, itu artinya Rega juga mengkh
wasa, 'kan Baby sudah bilang kalau Pus-hmmppf!" Tala dengan c
adar apa jika sekarang ada orang lain, jangan
ulah Tala melepaskan
g Tala bau bangka
ngi gini!" Sahut
o lanjutkan makannya." Tegur Agam. Tana bany
erti biasa berpamitan pergi pa
lelaki itu. Jika mengantar Baby, maka Tala wajib memakai mobil, tentu saja itu adalah atu
n juga." Celetuk Baby di dalam mobil. Entah sudah keberapa kalinya
mau ambil resiko Baby, nanti yang ada Aba
en, kita kan bisa
au saja jika nyawanya yang akan menjadi taruhan jika sudah berurusan dengan Baby. "Nanti kapa
Bang, j
bawel
enyodorkan jari kelingkingnya yang sangat amat mungil. Tala lagi-lagi
ngan nakal! Ingat pes
lari kecil mengitari mobil untuk mebukakan pintu unt
il. "Terimakasih
! Gak Abang a
a ngambek." Sergah Baby
buat Baby dan Tala sama-sa