img DIA  /  Bab 5 Bagian 5 : Berpisah | 38.46%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Bagian 5 : Berpisah

Jumlah Kata:2116    |    Dirilis Pada: 04/03/2024

lungkup dan kemudian tubuh Rar

i Rara. Rara terbaring dengan tubuh kaku dan mata membeli

anti menoleh ke kanan dan kiri mencari teman-temannya dan hati Ranti sangat

g. Sebegitu terlihat matinya wajah Rara saat ini dan Ranti meneteskan air mata ketakutan. Berulang kali Ranti memanggil-manggil Rara, tetapi Rara tetap diam membisu. Mata Rara mem

... Ra

itan. Kemudian tubuh Rara berhenti bergerak secara mend

a! R

*

aa

dipakai!)" seru nenek ya

. Dia segera membantu sang nene

pa. Wah, bajumu kotor! Ayo, ikut

dan penuh lumpur. Wah, Rara menyesal kenapa

seumuranmu. Sepertinya baj

k merepot

otkan. Aku malah senang sekali

uti langkah sang nenek menuju ke

*

Untung tadi dia memakai sepatu yang kasual dan nyaman untuk dipakai berjalan, tetapi t

nya Palupi. Ayuni

lannya licin," jawab A

, Yun? Pelan-p

ih,

tuk tidak ketinggalan dari teman-temannya. Ayuni berusaha se

elalu kandas di awal masa pernikahan. Sudah empat kali Ayuni menikah dan semuanya kandas pada tahun-tahun pertama pernikahannya

sangan lagi, kecuali Mahendra. Ah ... Ayuni tersenyum malu. Kalau Mahendra sebenarnya bukan tujuan uta

rkembang, berkembang dan berkembang, tanpa henti lagi, tak terkendali lagi. Ayuni tersenyum. Dia tahu Mahendr

menggunakan

tertaw

in jug

ganggap ini hany

h tidak peduli lagi. Aku sudah be

? Kamu tahu kalau Mahendra sud

rus milih aku atau apa istrinya. Biar saja istrinya pu

sa begitu marah. Dia berhenti dan

dra? Kamu siapa, kok, ikut-ikut urusanku?" ta

un. Masak k

tinya begitu berbunga-bunga

h Ut

umahku. Tidak perlu marah-marah dan tidak perlu ikut Bekti. Dia pasti pa

i, lo. Tahu

yang berdiri di belakang Ayuni

tetap manis, tetap lucu dan menggoda. Sini, kuber

a, M

Ayo, ke ruma

ita tua setengah bungkuk itu memasuki bagian dala

*

t sekali ketika melangkah semakin

setapak, ya, Ra?" b

kepalanya. Sepertiny

dipengaruhi oleh hal gaib, R

ama di situs berita horror bernama Candradimuka. Mereka bertemu sekitar lima tahun yang lalu, dan sejak pertama mereka bertemu, mereka sudah saling m

m dan mengangg

napa tadi Mas Bekti menyuruh kita iku

menc

ngan kita yang protes terus. Makanya dia menyur

jauh di depan mereka. Di belakang mereka, Naura melihat Ayuni yang berulang kali berdecak dan membersihkan celana

apas panjang. Dia ha

angan cepat-cepat! Istirah

mend

Naura melihat Naira berjalan dengan cepat dan menyusul Bekti, Cahyo dan Palupi. Naura b

erapa kali menoleh ke arah Naura dan menunjuk-nunjuk Naura. Naura memandang ke ara

akukan seperti itu oleh sahabatnya paling dekat, Naira. Buka

itu. Dia akan kembali ke mobil mereka saja dan mungki

-diam mengkhianatinya dan menjelekkan Naura di depan Naura sendiri. Air mata

mu ngga

Naura basah ba

n Ranti mendekatinya. Mereka segera membant

" bisik Ayuni sambil memel

hat dul

a, Mbak Yun," potong Naura de

il. Tetapi kita istirahat dulu, ya? Minum dulu, ya,

kasih,

ya? Biarkan Naira begitu, pasti nanti akan punya jalan keluarnya. Lagipula Mas Bekti s

mengangguk. Dia menghapus air mata

. Makasih,

berdiaman. Hati Naura masih belum benar-benar sembuh dari sakit hatinya k

Ra. Tadi ada sebuah gubug kecil di sebelah

ke arah Ayuni. M

rkah,

kita ke sana

ngga dia mengangguk dan berjalan bersama Ayuni, Rara dan Ran

tadi dia tidak melihat gubug itu tadi k

*

meri

lalu merasa diawasi, entah oleh siapa. Naira dulu per

yang mengawasiku dari belakang, Pak

itu hanya per

ius,

s, Ra. Ser

dengan sanksi. Sang Bapak terta

nya merasa diperhatikan saja, pas

e arah bapaknya d

ar ada yang meme

pak men

idak akan berani

itu siap

k hanya t

arnya adalah

elengkan

ku dari

m samar sambil meng

eka terlihat, ka

g dimaksud bapaknya itu. Sampai sekarang. Sampai di Huta

tidak ada seorang pun dilihat Naira. Dia sendirian di tengah hu

g dan Naira mulai mendengar bisika

ra .

Naira

hirnya waktu

ku bisa melihat

hat begitu banyak orang yang menggantung di dahan pohon di atasnya. Mata orang-orang itu nampak berkil

ai

ra .

n pohon di atasnya. Naira merasa begitu ngeri, tetapi dia tidak bisa m

hutan pinus, lalu bagaimana orang-or

Naira

*

ya di m

Mas. Nah, ke

tu yang nampak lebih tertata dan sepertinya tidak terla

dia segera mengikuti Bekti dan Cahyo

ormal, tidak pada tempatnya. Palupi merinding seketika. Dia menoleh ke belakang dan jalan di belakang Palup

upi menoleh ke arah Bekti. Tetapi Palupi tidak melih

h

batu tadi? Di man

*

pada tempatnya masing-masing. Cahyo me

gannya kuat-kuat ke arah Cahyo. Cahyo terjungkal dan jatuh tertelungkup di atas tanah. Tubuh Cahyo dia

ekti melangkah dengan ringan dan menoleh lagi ke arah tubuh Cahyo yang mulai didekati bebe

*

aim mendengarkan orang yang menelponnya dengan tenang. Dia

erarti yang tenang, ya? Kebetulan Naim sudah di Kar

n itu. Faza memandang kakaknya

ng, Za. Kamu tahu W

menga

ng Wuni?" tanya Faz

Candradimuka. Mereka sepertinya juga sedang mel

Naim berp

na tahu kalau Mas

gelengkan

harus bergegas, karena kasus

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY