. Matanya menatap tumpukan kardus yang menjulang di hadapannya. Pekerj
an dia dan ibunya, Erick bisa bekerja l
John rekan kera Erick yang saat
sih sanggup," jawab Erick seraya
u," usul John yang se
yodorkannya ke arah Erick. Erick mengambil sebatang. John menyalakan pemantik dan mengarahkannya ke arah rokok yang sudah dijepit di antara bibi
embumbung tinggi ke u
n orang miskin." John membuka obrolan, kep
hn dengan pertanyaan. Ia tidak tahu ke
sekaligus. Aku pernah melihatmu mengantarkan makanan ke apar
agi-lagi Er
n ini." John menatap Erick dengan gusar. Semua tang
ser pun." Pandangan Erick menerawang ke masa lalu ketika ayahnya pe
kau bekerja banting tulang untu
tanya menatap ruang kosong di hadapannya,
n uang dengan cara yang
nggiurkan itu telah membaw
l, namun uang yang bisa kau hasilkan cu
ap, uangnya lumayan namun sebagai gantinya ia harus be
tertarik,"
k tidak akan pernah bisa mendapatkan reaksi yang menye
n sambil mengistirahatk
ng sudah habis. Erick melakukan hal yang sama, ia bangkit lalu merenggang
" jawab Erick. Ia pun tidak mau kejadian saat bertemu Jason terulang lagi. Tiba-tiba tubu
n mulai mengangkut satu dus besar
ohn saat melihat Erick
am itu pada siapa pun. Harga dirinya terluka bila sampai a
at dengan gudang, malam itu tidak seperti biasanya ia meninggalkan motorn
um lagi ia harus melewati sebuah taman yang sepi di malam hari membuat Erick harus tetap waspada. Ia takut bila di j
saat melintasi taman yang sepi itu. Hanya terdenga
n segera berbalik namun ia tidak melihat siapa pun. Taman itu masih tetap kosong. Eric
tidak bisa melihat siapa pun. dan Erick sema
pat memukul penyergapnya yang membuat orang itu terhuyung ke belakang. Namun sepertinya sapu tangan itu telah di b
isa bergerak, namun ke
rusaha bangkit namun pengaruh obat bius
Ia melihat pria itu mendekat. Ingin sekali ia menghabisi orang itu, namun efek obat bius itu m
uang yang banyak." Erick mulai merasa ketakutan karena orang itu
itu. Erick memicingkan matanya, ia seperti pern
u jarinya menyusuri bagian tengah dadanya. Tangannya mengusap nipp
erasa geli dan gatal akibat sentuhan pria itu. Ingin Erick mem
Erick. Semakin ia mencoba bergerak, semaki
itu. Walau Erick menolak, namun sentuhan itu membuat Erick terangsang. Erick beru
gelus perut Erick, menelusuri guratan otot perutnya dan terus turu
ng hitam itu lalu menyingkap topengnya sampai sebatas hidung, hingga hanya mulutnya yang terlihat. Pria itu lalu membuka celan
masih lunglai. Dengan berani ia lalu menunduk di atas s
ar tidak mendesah. Ia tahu bila ia mendesah
genggam batang keperkasaan Erick dan mengulumnya dalam sambil
eaksi lain. Setiap sentuhan yang diberi
emakin dalam, di mana kepalanya ber
nolak sentuhan pria itu, namun tubuhnya menik
nasib Erick
n diri dari orang yang me