parah. Ayahnya sama sekali tidak pernah menganggap Erick ada, dan bila ia ada di rumah, ayahnya selalu memarahi ib
terbentuk. Ia terbilang cukup hebat dalam bertarung, namun tak pernah terlintas di pikirannya untuk menjadi petinju pr
H!
a suara di sasana yang sudah sepi itu. Hanya ada cleaning s
tihnya selama ini. Ia tahu masalah yang dihadapi Erick namun ia
t pun terlihat ia ingin menyudahi latihannya. Baginya, pulang ke rumah merupakan siksaan karena harus terus melihat
puk bahu Erick, "kau sebenarnya sudah bi
n meneruskan latihannya. Dia hanya ingin terus mem
ngan enggan ia mengambil tasnya lalu keluar. Dengan mengenakan hoodie hitam yang menutupi hampir seluruh
tel. Orang itu mirip sekali dengan ayahnya, dan orang itu masuk ke sebuah h
n," ujar Erick dalam hati,
suk ke dalam sebuah mini market 24
ada di counter. Erick mengeluarkan uang dari sakunya dan menaruhnya begi
ck yang bisa dibilang tampan. Wanita itu h
layani segera menjentikkan jarinya di
a yang dibuat-buat seakan akan ingin menggoda Eri
ngan sengaja mengelus tangan Erick yang berurat. Erick segera meng
Ia menggosok-gosokkan tangan yang tadi disentuh
rumah tangga, ibunya yang masuk dalam keanggotaan sosialita elit masih disibukkan dengan kegiatannya berkumpul dengan para istri peja
arang mewah dan bermerek. Hal itulah yang menye
kan sambil mengetuk ngetukan jariny
g yang mirip dengan ayahnya yang
akukan itu." Erick menggeleng-gelengkan kepala
AN
yang pecah dari rumahnya. Lampu di garasi menyala dan kedua mobil or
" Terdengar isak tangis ibunya di dalam. Langkah kaki
anya ibu Erick d
dua tahun," jawa
engapa ayahnya berubah, mengapa ayahnya seakan tidak peduli lagi
hubungiku, kau pasti tidak akan mengaku, kan?"
mengerti aku," jawab pria yang kini
nerima dia, maka aku aka
ayahnya yang berjalan melewatinya tanpa mampu berkata apa-apa. Seme
wanita dengan air mata yang berderai di p
anita itu limbung dihadapannya. Sementara
kan dia dan ibunya demi seorang wanita simpanan. Selama ini ayahnya adalah tulang punggung
ng Erick yang akan menanggung semuanya," ucap
remaja yang tangguh. Sepulang kuliah ia selalu pergi bekerja walau hanya serabutan
n para wanita di sekitarnya. Namun tak terbersit sedikitpun di otaknya untuk berkencan, karena fokusnya hanya bekerja dan berlatih. Ya, di sela sela wak
ang babak belur, namun sangat jaran
ya dengan punggung tangannya di sela-sela pekerjaannya mengangk
ayahnya tidak bertemu dengan wanita pelakor itu, pasti kehidupanny
tunya dengan berkuliah di salah satu sekolah elit. Ayahnya masih
. Ia tidak memiliki teman dekat. Ia pun jarang sekali mengobrol kecua
t teman wanitanya yang tert
ck sudah akan keluar dari kelasnya. "Kau ada wa
rus kerja di toko,"
?" tanya wan
resto," jawab Erick
k bisa oleh Erick karena memang setiap ha
ang berasal dari keluarga kaya raya. Ayahnya pemilik perusahaan multinasional yang memiliki banya
ntara mereka dan memandangi Erick dengan pandangan menghina. "Dia mana ada waktu untuk ber
ck segera melayangkan tinjunya ke arah wajah Jason yang menye
ntak Erick sambil menudingk
arah di sudut bibirnya dengan ibu jarinya, dan tanpa jijik m
i ... "bisik Jason de
aksud
hidupan Erick d