setelah Reyhan memberitahukan Jenny bahwa itu
mereka terlihat gugup dan khawatir, merasa bahwa
itu. Dia melipatkan tangannya dan juga menyilangkan kakinya, membuat kakinya yang jenjang dan mulus karena pernah menjadi pramugar
ibir bawahnya, sebuah kemarahan dan kekesala
inya," ujar Jenny dengan sangat t
reka ke arah yang berlawanan. Ekspresi mereka berdua terlihat bersalah, seol
seperti itu kok. Itu tidak seperti mereka sudah melakukannya. Maya hanya m
diam saja, sepertinya keduanya mem
ngan tajam, seperti seorang Ibu yang sedang memarahi anak-anak
at tegas sambil tetap melipatkan tangannya di bawah dadanya yang b
, Sir Reyhan?" benta
at duduk merenung dengan kedua tangannya yang diletakkan di atas lut
terlihat jelas seb
lain, apa kamu pikir mereka hanya akan membiarkan itu
Reyhan langsung dipecat sebagai dosen karena m
ng terjadi dan itu bukan seperti yang dia pi
adalah rektor kampus yang meman
bi bu lagi Reyhan akan segera
kipun wanita di depannya tidak mengajar di kelasnya, tapi Maya seperti bisa menyadari bahwa
an!" ujar Maya akhirnya memberanikan diri untuk me
ngan tatapan tajam seperti elang ke
yang berusaha untuk terlihat berani. Rasa takut dan gugup masih terden
rti itu, Maya tidak bisa tinggal diam saja
atanya ketika mendengar hal itu sambi
saja," ujar Jenny dengan nada
dengan Reyhan saja dan bukan maha
idak tahu apa yang akan terjadi jika dia
akan terus menceramahi d
n membela dosennya. Sir Rey
ngan nada suara yang tegas
alu menoleh ke Reyhan yang masih menundukkan kepalan
an pelan dan gugup lalu segera berjalan menuju
dia sedang dimarahi gara-gara wanita itu, tapi di sisi lain, Reyhan tidak ingin mahasiswinya it
itu, suasana di ruangan i
panggil Jenn
esinya terlihat sangat bingung karena tadi wanita itu te
ah dan satu tangannya menyentuh celah dari kemejanya yang ter
at malu-malu, tapi di sat
? A
ung, seolah-olah tidak mengert
dengan kesal ketika melihat Reyhan yang ta
sedang bersama dengan mahasiswi itu... Punyamu terlihat bangu
n tidak percaya ketika melihat ad
u sangat jelas sekali, sepe
an berdua?" tanya Jenny yang masih dengan nada tinggi tapi ekspresi wajahnya
ikatakan oleh Jenny. Dia tidak mengira respon wanita
tentu saja itu adala
lut dengan bra, dengan ekspresi wajah pemilik wanita itu yang malu-malu
u..
menjelaskan, tapi Jenn
satu lututnya di atas meja di depannya, tangannya juga diletakkan
arang," lanjut Jenny dengan
berdiri dengan tangan kirinya menyentuh atas dadanya lagi sementara tangan kanannya masih me
enny menatap Reyhan dengan wajah yang terlihat ser
ang ka
ta-katanya, tiba-tiba Jenny sudah na
a Jenny de
Reyhan, Jenny langsung