terlihat setelah melewati pagar dan masuk ke rumah keluarga Anggoro, Sat
rik tekstil dan tambang di beberapa daerah, hampir jarang
inggal, Bi' Onah dan dua pembantu yang selalu cekatan dalam mengurus, menjaga dan memb
edikit bandel, sedikit keras kepala, tetapi anak itu
yang, kalau ada perlu bisa telpon Papi langsung" A
cap Naldo, yang sudah biasa ditinggalk
h siap mengantarnya, Naldo pun masuk ked
ehalaman belakang, yang juga tak k
ihat mbak Yani, sedang menyiram taman bunga dihalaman belakang rumah, dengan baju
Naldo, Bi' Onah boleh masuk?" terdengar suara Bi'
'" sahut Nald
gan dan beberapa buah-buahan buat N
ap wanita yang sudah lama menjaga Naldo, bahkan dari Naldo
ar jendela, anak pengusaha yang baru mau beranj
sebelum usianya, di usianya yang ke 14 tahun ini, Naldo semakin terobsesi melihat payudara hanya sebatas itu
ikan PC, lanjut ke jendela kamar, m
menelpon seseorang yang dia k
, kesini aja" Erju meng
anggilan telpon, bersiap dan meluncu
ana Mas?, di antarin Pak kusno aja ya," ucap Mbak
main kerumah Erju" jawab
ngoes, Satpam yang menjaga pagar te
tetapi semua dikawasan itu rumah-
pun sudah membuka, karena mengen
rju diatas" ucap Mami tiri
ldo langsung naik ke ta
ju dan terdengar suara
i banget ya" ucap Nal
lempar bantal ke s
ke lokasi rahasia nya, dua bocah baru puber ini
ong bintang, tapi digunakan oleh dua bocah puber ya
"Ini Do, kalau beruntung, bisa lihat Tante M
ng itu dan memantau sekita
ihatin" Erju mengeser Naldo yang belum tah
ldo melihat dari teropong, sesuai ko
perlahan-lahan, "Yak ketemu
samping, putar ke
melihat dan memperh
Miya sedang setengah berbaring menyandar di k
p tante Miya, dan baru selesai setela
erlahir dari keluarga kaya, membuat mereka tak sebebas dan sepuas, teman-teman lainnya yang tinggal d
hoby melihat wanita seksi, hobi dan kebiasaan
aiannya setiap aku kesini, emang sel
karena cantik dan seksi
nang lihatin Ma
tiriku, aku kuran
Maaf
Do, kita Maba
a dewasa, tidak ada bahasan tentang teman kelasnya yang can
uat kamu sama Naldo" panggil
ja Mi" s
dan tak terlihat memakai dalaman atau tidak, tetapi paha mul
disini ya" ucap Maminya dengan suara l
jawab Naldo de
a Mama Naldo berpisah dan memilih ke luar negeri, dengan mantan
mu membuat otakku susah be
us, lindungi aku" teriak Erj
entrasi, malah liatin Mami
, tadi ada gangguan perasaan datang ke kamar soaln
ius
e s
mbali larut dengan game sa
a pulang, setelah hampir setengah seharian
agi aja Do, mumpung masih
lik ya" Naldo berpamitan
di angkat melipat ke kaki kirinya, terlihat jelas paha mulusnya, anak yang baru saja puber, melihat paha mulus sangat bahagia, "Mami, Nal
as mengayuh sepedanya, meninggalkan rumah E
ah membukakan pagar, dan menyapa "Sudah pulang M
mbil mengoes sepedanya m
dah menunggu tuan muda yan
kan belum, makan du
muda singkat, dan se
selalu manis melayani Naldo makan, Bi' Onah, mengambilkan lauk dan sayur untuk
epala turun ke bawah, bulu belum terlalu lebat diusianya yang masih 14 tahun, senjatanya berdiri, tangannya terus bergoyang, teringat Mami Erju yang luar biasa, dengan dada yang besar dan bodi yang aduhai, ter
, yang baru saja melakukan kegiatan tangan dan pikiran, yang ha
Mami Erju saja, karena dia hanya terba
binya ngegame, Mbak Ana menuju kamar Naldo membawa p
tok..
uara masih sambil asik
a Ana mau nyusun
awab Nald
Naldo memakai keranjang baju, meny
an terlihat payudara dari sampin
ik dengan pemandangan yang begitu, memper
at bentuk dada langsung di depan matanya, ingin rasanya menyuruhnya membuka, t
t tidur, oh mungkin dengan berpura-pura demam. pikir bocah yang sedikit mesum
kolam renang dihalaman belakang rumahnya, yang atapnya t
gak?" tanya Tuan mu
berenang" jawab Mba Yani ya
ak Yani nyemplung ke
ti kalau saya berenang disini di anggap gak sop
karang berenang
i mereka, dan menemani Tuan
ruh nyoba, gak berani, bohong aja ya?" ucap Naldo ya
sisten rumah tangga, kulit mereka puti dan bersih
tapi kalu Yani, sa
ng dibawa Mbak Ana, mereka
ilih jalan-jalan libura
ama siapa?" ucapnya dengan nada sedikit sedih, mereka berdua ta
orang tua yang Naldo kurang rasakan, dalam bentuk belaian, hanya perhati
tapi dia hanya sebatas pembantu saja dirumah itu, tak berani
ang, tadi katanya bisa, gak boleh bohong, ay
o senang lihatnya" pinta Ana yang ing
arnya emang gak dalam, karena panik, Yani seketik
elum subuh sudah start duluan, dan sampai
...aaa
air membawanya ke tepian, tersentuhlah dadanya yang masi
k, melihat Yani, untung Nald
khirnya tenang, "Kirain Gak begitu dalam, ter
entuk dada yang bulat karena da
masuk angin" ucap Mbak Ana yang
anti pakaian bia
kesempatan, biar dite
a pakaian basahnya, dan berjalan k
basah Naldo untuk seger
sin, yang emang ada air yang
u, segera membuat kan jahe
mandi, dan segera mem
M
a Mbak" s
m biar gak
a dulu Mbak temani ngobr
satu-satu, karena rumah yang luas, jadi kam
tanya Mbak Ana, yang berusia 36
rumah, Mami sudah dari kecil pergi, kada
alaupun kaya raya, gak punya
?, kalau bisa saya
ur samapai terlelap" ucap Naldo yang sebeanrnya butuh itu sewaktu k
dia mungkin butuh itu, dan lagi pul
lagi." ucap Mbak Ana yang melihat kond
un naik lagi, menutup kamar N
membelai kepalanya sambil bercerita, "tidurl
entuh payudara Mbak Ana, tetapi dia ta
, Mbak Anapun masih merasakan dia seoarang anak, apala
badannya, dan membelai Nal
a ibu, nyaman dan hangat ya Mbak" ucap Naldo, menden
emakin terasa enak, tapi dia menahan, dia
r, ingin melepas Ana takut, membiarkan Ana bisa sangat terang
ersengat, "Mas, Naldo suka ya ditempelin ke dada M
ya, sedari kecil ingin dipe
emas dengan wajahnya, tak teras "Aah" terden
an meremasnya, "Kenyal Bang
sudah terangsang oleh sentuhan bo
ah bersemangat, malah memajukan badan mendekati, dan membuka kancingnya, "Ma
ulai menyusu dengan Mulutnya, dan semakin lama, Ana se
terus Naldo menekan, walaupun masih menggunakan cel
nya, batinnya gak menentu, ada rasa aneh dan takut, bagaimana ji
majikannya menghisap putingnya.
a dan menghisapnya, dia ingin m