ng di hantui budhe Sastro, Tum dan Bu Nur yang didatangi budhe Sastro membuatku ge
o tidak suka menjadi tua. Dia tidak suka kulitnya berkeriput dan bergelambir. Budhe Sastro bercerita padaku kalau dia mendatangi seoran
tu, aku Sas?"
Sulit sekali tugas
arus bagaimana bud
an saja. Kamu tidak perlu ngapa-
i aku mene
l itu mau di
ters
ayinya," jaw
an?" tanyaku dengan gemetar. Pasti ada hu
a, tapi sementara bayinya dulu tidak
rus cerita dulu bayi dan ibunya
arahku. Seperti
akin mau de
tahu budhe Sastro melih
mpan dilemariku selama sebulan. Kalau sudah sebulan kafan itu akan kubuat baju dan kuPakaika
lah yang kudengar ini? Budh
an memberikannya kepadaku. Mungkin setelah aku berhas
n takut, dan juga ragu. Karena sebenarnya ta
ini, beritahu padaku siapa saja. Nanti aku yang bertinda."
k dengan gamang, dan kemudian tan
minggu," kataku mantap, tanpa rasa ragu
h kepadaku. Ketika berbelanja di pasar aku bertemu denganny
, Tum," kataku sambi
sudah delapan bulan," jawa
tahu," jawabku dengan kebahagiaan setulusnya, k
baru dari kota,
m akhirnya berpisah jalan. Aku lan
elalu menjadi kurir
atau barang untuk Tumini. Tumini sama seka
ya jadi malu," kata Tum ketika aku meng
enang ada tetangganya yang mau melah
waktunya saja. Ini sudah se
lahir lancar se
matur n
u mendengar kabar ba
g aku juga yang menyebabkan kematian bayi itu. Dan yang lebih p
e liang lahat. Beberapa orang memeganginya. Tanpa sadar air mataku ikut me
sama, dan kami pun menjadi dekat karena sering belajar ilmu agama bersama. Beberapa kali aku ingin bilang pada Tumini kal
etakutanku menganak sungai. Apalagi ketika kami bertemu di pengajian Tumini berc
aku pura -
erti apa, Tu
dengan kerudungku. Tapi Budhe Sastro sering ngasih aku baju, kok,
ni itu memang lugu sekal
?" kataku, membuat beberapa orang y
ngsung m
. Maksa mau minta baju sama Tumini. Ngawu
, nggak pantes,"
kebin
ain. Tumini dan aku berpandangan. Kulihat kilatan air mata di ma
lu. Saya mau bic
u RT. Wajah mereka berdua
pencerahan sedikit, baru dapat hiburan sedikit, eh kok malah mau minta bajunya. Apa sampeyan itu tidak salah omong?" c
mau cerita," kat
a, mereka berdua seperti oran
kata Bu Nur. Walaupun nadanya tidak tinggi tapi ter
nebus semua kesalahan saya dengan menggagalkan apapu
ke rumah Tumini dan menceritakan sem
. Dia cukup terkejut melihat kami bertandang ke rum
ta maaf," kat
senyum dan
pa, Bu," jaw
enapa dia minta bajumu
menceritakan semuanya kepada Tumini. Wanita desa lugu yang harus merana karena ulahku dan keserakahanku. Dan, kulihat dia menangis. Dia menyetuju
ambah. Tanggal 5 waktu itu. Budhe Sastro
umini?" tanyan
awab tid
kamu yang pertama menanggung
pa yang akan terjadi pad
ini dan bayinya. Beberapa bulan yang lalu aku kembali
untuk dihindari,
membara. Belum pernah aku
budhe sambil beranjak pergi sambil
waktuku akan tiba. Aku tahu konsekuensi bermain-main dengan dunia gaib. Aku tahu pembalasan Budhe
khianat, yang menggagal