n otot-ototnya yang terasa pegal setelah berga
cerah saat mereka selesai mengantarkan pedagang pada klien mereka. Elang, Rosemary, dan Sean beristirahat sejenak untuk mem
h jalan yang salah kalau kita kembali terlalu sore." Sean
ry menyahut dan dengan segera merapihkan bara
ke depan dan menghadang jalan Sean. Sepasang samudranya menelisik ke kedalaman intan kelam milik Sean. "kau hanya mau menakut-nakutiku? Iya kan? Mengaku saja kau Sean!" Elang sudah
ak percaya kau boleh datang ke rumahku setelah k
mitos atau sejenisnya, iya
sa memlih jalan yang benar kalau sudah malam." Rosemary menyela, karena sedikitnya ia tahu bahwa
jalanan, tapi sialnya kakinya tiba-tiba saja tersandung batu kecil di tepi jalan, lalu cahaya yang menyi
ng saat merasakan bo
ka ia tersandung batu, seharusnya ia jatuh terjerembab bukan jatuh terduduk. Dan saat Elang mengedarka
lian mendengarku? Rosema
erada di tempat di mana tadi ia bersama Rosemary dan Sean. Ya benar! Bukankah tadi hari sudah menjelang senja, tapi kenapa di sini rasanya matahari mas
waa
ia benar-benar sudah masuk ke dimensi lain dan tidak akan menemukan jalan keluar. Elang masih merasa takut jika ia tidak bisa kembali. Rasanya ia ingin menangi
g kau in
enoleh ke sumber suara dan Elang mendapati seorang gadis seusianya tengah berdiri tak jauh darinya dengan punggung menghadap ke arahnya. Baju berlambang kipas warna hitam de
lum terisak-isak seperti hari-hari lampau saat ia tersesat da
nnya, Elang sudah lebih dulu menerjangnya dengan peluka
uhku!" ucapnya tajam begitu be
Baru saja Elang berniat memeluk Guinevere lagi kalau ti
i di sit
yerah." Elang mengangkat
ur siangku." Guinevere men
" Elang mengikuti Guinevere yang berjalan me
adi pertanyaanku. Ke
rtanyaan?" Elang mulai kesal dengan jawaban Guin
H
we
engan iris berwarna emerald dan berkulit tan tampak berjalan menuju ke
dia te
Elang. "Kau beruntung Nak, tersesat ke daerah ini, kalau sampai kau tersesat di bagian barat mungkin kau sudah mati dicabi
ya memerhatikan percakapan mereka, karena sungguh dia tidak punya cuk
udah tidak membutuhkan bantuanku lag
emoga kau tidak kesepian." Guinevere berdiri dan Elang ikut berdiri
laki itu mengusap rambut Guinevere penuh sayang. "Dan kau ana
." Elang ter
panggilnya Paman Arashi tadi. "Aku pergi." Guinevere menggenggam tangan Elang sebelum berjalan mendekat ke tempat