mar. Pria itu berjalan menuju kulkas dan meraih sebotol ai
dan menyerahkan hak asuh putri mereka kepada Dominic lima tahun yang lalu
ahwa ia tidak bisa lagi membedakan apakah dirinya soso
ganggap gadis itu segalanya. Tapi semakin berjalannya waktu, posisi keduanya semakin mengabur. Apalagi k
jejak tubuh Bee dari benaknya. Pembicaraan tentang retail dan perluasan cabang departemen store yang dimilikinya, untungnya
ar dari kantorny
an yang sama dengan sebelumnya tapi sudah memakai bra walaupun Domini
Dominic dan tampak sedang memb
ic menyandarkan bahunya ke pinggiran pintu
selai kacan
rkomentar. "Apakah Princess
dak
engerutka
k? Me
bil sesuatu dari rak bawah lemari, menampakkan pantatnya yang putih
ang bilang kalau selai ka
tong ucapan gadis i
kkan punggungnya dan meno
ang tubuh Bee dan menaikkan gadis itu ke atas bah
Daddy menghuku
e atas ranjang dengan hati-hati. Ia langsung menindih tub
ni, Princess," Dominic menggumam pelan sam
it bibirnya sendiri. "Mungkin Daddy mau berma
a dan mengaitkan kakinya me
rbisik dan mulai menggerakkan pinggulnya, menggesek ke ke
melepaskan tangan Bee dan melucuti pakaian gadis itu
Bee yang putih dan memerah. Mata lebarnya yang mengamatinya dengan tidak sabar. Bibirnya yang terbuka sedikit dan menarik nafas pendek setiap ia mele
anlah seorang pria pedofi
ta. Ia bahkan memiliki seorang kekasih. Wanita karir dengan umur yang lebih sepadan dengannya .
i menundukkan wajahnya dan membenamkan m
mbut Dominic dan meremasnya pelan. Begitu lidah Dominic mu
gian privatku berdenyut," gadis i
Kau perlu di hukum,"
jilatan lidahnya ke p
c ke ujungnya yang kaku sebelum kemudian menya
kan kakinya lebih erat ke pinggang Dominic. Bibir pria itu tidak
itu melengu
at basah dan sakit untuk dimasuki Daddy." Bee mulai mereng
rak ke leher gadis itu dan menghisap kuat hingga bek
a itu. Rintihan dan rengekan kini terd
-p-please....
kau minta maa
enuh pengalaman, Dominis terus menjilati dan menyentuh tubuh Bee hingga ta
ease.... Ku-kumohon, Da
yang diucapkannya. Jangankan permintaan maaf, jika Dominic memintanya untuk berkokok seperti a
inic menuruti
itu membenamkan kemaluanny
sakan yang terasa memaksa, kasar, dan memiliki. Dominic menggeram. T
n masuk. Hentakannya diimbangi oleh remasan da
.. Sungguh ni
dan mengangkatnya ke atas, menyand
ah sekarang. Desakan dari kejantanan pria itu, memenuhi Bee dengan kenikmatan. Tapi melihat pria yang menjaganya selama
dupan baru. Untuk pria itu, i
mpok kesadaran dan kewarasan. Klimaks gadis itu datang tanpa bisa ditahannya, tanpa
oh, Daddy...
snya lebih erat. Tapi ia belum selesai. Pria itu masih menu
klimaks." Suara Dominic yang dalam dan renda
anya mengangguk. Ia menggigit bibir
i, ia ingin kembali merasakannya untuk tahu bahw
rhenti." Bee akhirnya bisa
ya langsung meraih salah satu payudara gadis itu dan menghisapnya kuat-kuat. Lid
ilit pinggang Dominic yang tidak berhenti bergerak, menggesek k
ra sakit dan kenikmatan. Ia tidak bisa mengontrol kecepatan Dominic menabraknya. Kekuatannya t
elombang pelepasan keduanya mengguyur b
ruh tubuhnya terasa kaku dan membeku oleh a
i tubuh Bee. Kali ini, eratnya gadis itu mence
m ke telinga gadis itu. Nafasnya terasa berat dan sesak. K
merasakan panasnya. Bagaikan semburan lava, keluar dari kejantanannya dan membasahi rahim B
menarik nafasnya, Dominic mencium kening Bee dan menggu
Sekarang, jadilah anak
minic dan menjawab, "Okay, Daddy. Mungkin habis ini k
dadak Daddy ingin makan r
Dadd
*
*
ambu