img Ipar Tercinta  /  Bab 3 Awal Kisah | 6.98%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Awal Kisah

Jumlah Kata:3069    |    Dirilis Pada: 29/01/2024

pun tak mengambil apa – apa, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tak memili

ini cintanya adalah keluarganya yakni Ayah, Bunda, Mas Artha dan Maya hanya itu tidak ada lagi yang lain terselip dalam hatinya. Sama halnya dengan tabr

mu", ucap Ayah setelah keluarga Pak San

tanyanya de

umur kamu terus bertambah tiap jam, menit dan waktu. Kamu butuh pendamping Wira, untuk mengurus kamu dan menemani masa tua k

nyanya membenarkan posisi dud

mah tangga. Mulailah dengan membuka hati kamu dan memulai hidup kamu yang baru. Jangan karena tra

Ayahnya. Beliau tahu hubungannya dulu dengan Giskha membuatnya

jika memulai hubungan ini dengan tahap pengenalan dulu. Wira tidak ingin menyesal untuk selamanya karen

a dibilang Ayahnya tidak pernah memaksanya, ia juga tidak pernah mendesaknya. Wira hanya belum memikirkan untuk meni

-*-

karena sang Ayah memintanya. Wira masih terngiang perkataan Ayahnya untuk men

terkejut saat Wira duduk

erangkat", ajak W

a pak, gak enak nanti sama karya

dan Bunda jadi tidak mungkin

mobilnya setelah sebelumnya ber

uga calon istri yang dijodohkan Ayahnya. Wira bukannya enggan dijodohkan

u putih namun terawat dengan baik. Naraya juga terlihat lebih lemah lembut dan sopan, jika di banding G

epotkan Bapak", ucap Nar

dan tidak mau jika Naraya berpikir yang tidak-tidak, atau bahkan

kerja di Astra?" tanya W

ua tahun Pa

Wira sekalipun melihat dan bertemu Naraya. Apakah Wira selama ini terlalu sibuk pada urusannya

mungkin saya selalu sibuk jadi tidak pernah memperhatikan karyaw

apa Pak." u

menunduk sambil mendekap tasnya. Wira melirik ke arah Naraya yang memang tampak seperti anak yang baik, terlihat

", tanya Wira, "Apakah kamu sudah setuju?"

tahu kalau beliau Ayah Pak Wira. Saya tergantung sama Papa dan Mama yang memilih",

araya pasti akan menyetujui perjodohan mereka karena Naraya han

h kamu sedikit bersabar dengan saya? Sekarang kita mulai saling kenal-mengenal dulu?" ucap Wira menghadap Naraya

-*-

epan tepatnya di awal bulan. Karyawan yang lain pun sudah mengetahui kabar tersebut beruntung tidak ada gos

Wira yang cenderung acuh padanya dalam hal apapun. Seperti sekarang untuk persiapan pernikahannya Wira masih saja harus di suruh Ayah dan Bunda

k ke kantor?

at fitting", ucapnya sambil bersandar di te

?" tanya adiknya dengan mat

ng sekarang", ucap Wira sambil menatap sekilas a

ketemu sama Adek, terus nanti Adek gak dianterin Mas lagi berangk

upan baru dengan berumah tangga. Nanti juga Maya kan bakal punya suami, bakal punya keluarga baru j

Adek cuman takut Mas Wira nanti gak sayang lagi sama Maya dan cuekin Maya gara-

ung ke rumah setelah menikah. Bahkan jika pun dating ia tak pernah menyapa atau menanyakan kabar Maya juga Wira karena terlalu fokus pada pekerjaan dan istrinya. Dan kini ia sudah pindah ke Bogor b

sama keluarga, apalagi sama Adek Mas yang bawel ini. Mas mungkin nanti gak akan sedekat ini lagi, tapi hubungan kakak-adek itu gak ada akhirnya, kita tetap bersaud

gomong serius bercanda mulu", ucap

ek jangan nangisin hal yang gak penting. Lagian Mas juga pengen punya istri punya anak juga, nanti kalau k

ampai gak rela Mas Wira nikah terus berbagi kasih

s dengan Adiknya itu malah menarik kerudung sang adik dan membu

nanti kusut", ucapnya

h kusut banget kayak kaset rusak ahh.. pokokn

sang kakak, ada sedikit kelegaan bagi Wira melihat adiknya tertawa bersamanya meskipun ia tahu mungk

gi ya, Adek mau naik ojek online aja kemar

antar kan Mas belum nikah, ni

berangkat sendiri tanpa Mas Wira biar terbiasa juga berangkat tanpa Mas,

ipingit udah kayak anak kecil dihukum mendinga

Adek udah janji sama Bunda mau berangkat sendiri, lagian Mas ken

ah gih kamu siap-siap ber

sekarang hari mi

anyain Mas kerja? Kan udah tahu kantor libur dek har

s", ucapnya kemudian pergi

tu, tadinya Bunda mau membangunkan Wira namun Maya sudah masuk duluan dan berbicara serius, Bunda yang merasa tidak enak karena Maya berbicara seriu

-*-

njadi rumah keduanya, ia berada di kurang lebih 3 tahun disana, dan kini kuliahnya hampir semester akhir da

ntuk pulang ke Bandung terlebih sang Kakak yang ia sayangi akan menika

" ucap Diraya sa

tanpa sambutan dan pelukan. Diraya terdiam sejenak kemudian mengukir se

rang penjabat jarang berada di rumah, dan Mamanya juga sering pergi untuk a

ing mengerti dirinya. Dira hanya memiliki kakaknya saja karena mereka hanya dua bersaudara, perbedaan

engirimkan biaya sekolah dan makan sehari-hari untuk Diraya namun tak pernah sedikitpun Diraya gunakan uang itu kar

ingin menghubungi orangtuanya namun panggilannya tak pernah mendapat jawaban, dan Diray

saat Naraya baru saja

k gak kasih kabar?" tanyan

h kaget", ucapnya sambi

nya Mama dengan nada d

ya langsung meny

u setelah itu makan", ucap Mama

h ya sama Dira?" tan

dia nanyain kamu", ucap Naraya kemudian

pa gak ada nanya-nanyain, kayaknya mereka memang marah sama k

angan berprasangka buruk, kamu bentar lagi selesai kuliahnya

h udah nikah ter

kal punya kehidupan masing-masing",

uh baik gak? Ganteng ga

ma Papa, kalau Ganteng itu relatif Dek kita gak boleh membandingka

takut teteh nanti sakit hati sama dia, pokoknya aku

salah pilih semoga ini yang terakhir buat teteh"

akaknya sekarang sudah menemukan pendamping hidupnya yang i

-*-

putih sedangkan Naraya terlihat sangat cantik dengan baju kebaya dengan hija

ngga terdengar suara saksi yang mengatakan SAH dan orang-orang yang men

ra ia berharap benar-benar bisa membuka hatinya untuk Naraya karena ia sudah menerima Naraya di

seribu sudah memadati Gedung, Wira dan Naraya juga sudah mengganti

keluarga dulu", ucap Mama ya

ajak Faqih",

a disebut Mama mertuanya itu entah mengapa ia merasa berdebar-debar dan mer

etan kesini kita f

ah pandang yang sama, seorang gadis cantik dengan rambut di gelung

t, wanita yang pernah ia kagumi saat pertama kali ia lihat sekarang berada di pernikahannya, lebih tepatnya sekarang dia menjadi adik Iparny

nya sudah naik k

a dulu", ucap Mama

arahnya dan Naraya dan berjalan ke ara

at sama Mas pengantinnya terus Bundanya di sebelahnya, Ayahnya pindah k

tersenyum pada Wira, tingginya hanya setelinga Wira, badannya memang bagus tinggi kurus, lebih tinggi dari Naraya dan lebih

e samping", ucap fotografer m

atnya secara langsung dan lebih dekat, dan kini kenyataannya Diraya adalah Adik Iparnya, Wira menghela nafasnya ia sedari awal hanya kagum pada paras Diraya na

upunya. Pandangan Wira tak lepas dari Diraya, ia selalu mengembangkan senyumnya, bahkan banyak mata melirik ke arahnya de

ipar loe", ucap Hendra menyalami Wira dan ber

e, gue juga baru tah

ma Adeknya jangan ampe loe embat dua-

um sama dia, lagian sekarang u

an mengangguk kemudian Oki pun

rin Adeknya buat gue, soalnya canti

gue gak mau iparan s

menyikut Wira dengan pelan sebe

hanya bingung mengapa Tuhan menakdirkannya bertemu Diraya yang sempat ia kagumi dan kini menjadi adik iparnya. Wira ta

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY