ukk
motor terlempar jauh bersama motornya hingga sepuluh meter ke depan. Bebe
hidup
atau w
rahnya sampe
kaki yang ikut serta melihat korban
yang membuka helm full face korban tabrak lari ter
ia dua puluh empat tahun yang bekerja sebagai pengaca
egap yang populer di kalangan masyarakat karena se
lipisnya akibat pecahnya kaca helm menyebabkan wajahnya penuh dengan darah. "Saya a
g menabraknya tak lantas mengh
olisipun datang beriring
Saki
l
sebuah infusan yang menggantung dan menyambung ke tangannya. Dia pun melihat pakaian yang dikenakannya saat ini yang tak lain adalah seragam untuk pasien ruma
hendra, anak dari pemilik rumah sakit Mah
itu pelan. Namun masih terdengar o
inya, bahkan banyak diantaranya yang m
porselen. Juga rambut panjang sepunggung dengan poni tipis panjang setengah wajah yang ta
. Dia takut salah mendengar, juga tak ingin merasa kepedean. Selain itu di
a menggelengkan
pak. Bapak harus istirahat total saja. Saya akan pantau 2x sehari selama satu minggu ke depan. Boleh saya tahu nama bapak siapa?" Tanya dr. Liliana. Pasalnya pihak r
awabnya
enapa bapak sampai berada di rumah sakit
ia hanya mengagumi sosok cantik tersebut. Bahkan dalam hatinya meras
dak heran untuk seorang pasien kecelakaan u
ulang kaki, tapi sekarang sudah tidak apa-apa, tinggal pemulihan saja. Maaf, kami melakukan operasi darurat dikarenakan keadaan bapak yang kami golongkan menja
at kami hubungi kepada suster" dr. Liliana menunjuk ke ar
n, boleh disampaikan saja pada suster. Permisi." ucap dr. Liliana pamit dan berlalu meninggalkan ruanga
tu dilontarkan Theo kepada suster. Sementara suster I
ivasi. " jawab su
" Theo memasang w
nikah." Jawab suster Indri yan
ak??" Theo heran dari tadi dr. Liliana dan sus
n ramah kepada pasien". Jawab suster Indri yang menyiapkan obat dan vitamin untuk The
menghela na
rahasia." Suster in
Dia sangat penasaran dengan soso
dra yang selalu menjadi kebanggaannya karena selalu bisa diandalkan. Ini adalah tahun pertamanya mengabdi
kin mengagumi sosok perempuan cantik ya
ruangan itu dan memindahkan Theo ke ruang pera
hadiri oleh pemilik rumah sakit yang tak lain adalah d
kkk
mpar diatas mej
asus ini!" Titah pria paruh baya yang mem
pagi, seorang pengacara yang kita sudah bayar mahal itu mundur tiba-tiba. Dia juga sudah mengembalikan
a, heran. "Ada apa dengan mereka? B
, bukan uang
pa masa
g lebar. dr. Mahendrapun mendengarkan setia
us pelecehan seksual. Entah itu pemaksaan atau mu
penggalan video yang diambil sebagai bukti, dr. Mahendra terlihat sedang asyik memompa seorang wanita cantik. Wanita t
ah mediasi kembali. Pak William menawarkan sebuah kesepakan u
dr. Mahendr