a anak ini? Kalau iya, benar-benar k

ongkok mengambangkan tangannya. Dia mengajak g

ng. Kita p

kecil berambut ikal panjang

na, tamu daat." "(Pergi ke san

elakanginya dan kembali memeluk Silvia. Seperti bertemu dengan s

anak yang bernama Kaila itu. Dia berdiri dan memegang

r suara seorang laki-lak

yang, ayo

itu dia segera menoleh

gkok menjulurkan kedua tangan

itu sambil meman

palanya dengan lembut. Terlihat sekali sisi

yang luka?" ucap lelaki itu memeriks

tapi Tante tantiknya datuh, tatinya luta, Pa

an bahasa anaknya. Jadi dia me

i Papa kasih obat

enoleh ke

anyak direpotkan oleh anak saya.

an dengan Silvia. Dan Silvia pun menyambut uluran tangan

asa nyaman bersalaman dengan ta

ena kulitnya yang kasar akibat terlalu

yang sedang ia buntuti. Akhirnya d

Kaila anak saya," ucap laki

ma Rani itu juga mengulurkan ta

ni," ucap wani

lvia menjabat tang

lanjutkan ucapan

i papanya. Tolong maafkan saya. Saya bersedia mengganti kerugian Abang dan Mbak." Pria itu mengeluarkan dompet dari dalam jas yang dikenakann

an perbaikan motor Abang. Jika kurang Aban

ang ojek itu. Namun ditolaknya dengan sopan. Dia

idak terlalu parah, kok. Hanya kaca lampu depan

tidak berani membayangkannya. Mohon maaf Pak, agak lebih hati-hati lagi m

ekali lagi ma

inya terluka Pak. Sebab saya lihat tadi waktu dia b

benar, ada darah yang mulai menetes dari luka di kaki Silvia sebelah kiri. Apala

gan pertama pada lukanya. Tapi karena kotak obatnya ada di dalam mob

ah sakit. Apa Mbak Silvia bersedia ikut dengan kami ke ru

a luka kecil. Biar saya obati

lah segera pergi dari tempat itu untuk mengikuti suaminya, tapi sayang se

h jalan yang ditujunya tadi. Orang-orang