y Rea
, Ka
mengangkat tangan membalas lambaian sang pemanggil. Sebelum
un menyambut tangan yang mengajaknya ber-high f
Jakarta. Kepincut janda kembang ya, di sana?" kelakar Arkana. Me
gue yang di sini. Lo sendiri, gimana?
tanyaan Boy. Karena, sepertinya memang hanya itu
ngiri kalo tau," timpal Arkana dengan jumawa
melanjutkan obrolan sambil duduk
enak ngobrolnya," titah Boy, me
ti, dan langsung memanggil pelayan di san
ya gini? Gue tau lo, Boy. Lo kan salah satu temen kampret yang biasanya datang pas bu
k gue, lo," timpal Boy. Tak m
i, pekerjaan, masa lalu, bahkan gadis-gadis yang terus melirik mereka
tegorikan cogan hot. Karena memang para
n otot-otot yang pas membentuk tubuhnya. Karena itulah, tak heran jika kehad
elah seorang pelayan tiba-tiba datang kemeja mereka, dan meny
pan, Mas," ucap Barista itu, yang juga te
dengan senyum manisnya. Plus kerlingan mata nakal khas si playboy.
Sadewa. Karena pria ini memang pandai memanfaatkan apa ya
engan seringai menyebalkan. Sebelum memasukan ker
tuh cewek?" tan
get," jawab Arkana lugas. Seraya menyesap kopinya dengan per
makai cewek sudah seperti memaka
butan terjadi di sana. Berasal dari sebuah
gan! Sini gue habisin semua!" Sebua
dan rambut acak-acakan lalu keluar dari ruangan itu, denga
a tidak fokus, dan jalannya juga sedikit oleng. Bahkan dia meracau sambil memaki
wanita pada umumnya, kan, Jika dihadapkan situasi seperti ini? Semuanya saling berteriak dan
habisin lo!" Pria teler tadi k
security, yang memang bertugas mengamankan Cafe itu
gannya ke sembarang arah. Kedua security yang tak lagi muda itupun, terlihat keta
r gue b
r
ereka pun terkena botol pecah itu. Security itu memekik kesaki
juga gemas dengan kejadian itu, dan ingin sekali me
a-tiba seorang gadis berseragam Barista, melewati mereka deng
in gue OT dadakan tanpa bayaran. Bikin rugi saja!" ome
s! D
eman Bristanya memberi peringatan. Gadis itu l
gibaskan botol pecahnya pada gadis itu, da
rgerak cepat memberikan sikutan tajam pada wajah pria teler itu. Membuat
angan yang memegang botol pecah, dan memutarnya dengan keras ke be
t dikuncir ekor kuda itu lalu menendang belakang lutut si pria mabuk, hingga berlutut satu kaki. Sebelum mena
sek!" maki pria itu murka, s
gi, kalau gak mau gue kasih yang lebih brengsek dari ini," jawab ga
dan melemparkan sebuah ponsel yang dia temukan, ke p
gas. Sebelum pergi begitu saja. Meninggalkan kerumunan orang yang masih speachle
uatnya terkejut luar biasa. akan tetapi juga mel
mereka baru saja bertemu kemarin, dengan huru hara berbeda. N
tar yang sukses membuat Dewa
tanga
n sejawatnya yang menunjuk perban di tanga
ersebut. Untuk kedua kalinya, gadis itu melewati Dewa begitu saja. Mengabaika
dewa pun sema