img Perjuangan Cinta yang Pernah Hilang  /  Bab 7 7 | 13.73%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 7

Jumlah Kata:1151    |    Dirilis Pada: 09/01/2024

tanya seorang pemuda kepada

si dan juga meja. Orang yang dipanggil bos itu menoleh kearahnya. Melihat

elah sana akan

ntu masuk kafe. Pemuda itu mengangguk ketika

k, B

n disisi kiri pintu kafe. Sementara bos mer

amplop besar berwarna coklat. Gadis itu sudah berjalan sejauh beberapa kilo meter

seraya mengusap bulir-bu

ya untuk mengipasi wajahnya. Sesekali a

ini belum juga dapat tempat yang

mengayunkan kakinya. Sesekali ia memperhatikan bangunan dise

Sampai beberapa meter kemudian. Pandangan mata

ima orang saja. Mereka terlihat

membuka usaha bar

. Dalam pikirannya terlintas sebuah ide dan juga har

hari ini, Ara. Semangat!" gumam

. Setelah itu kembali mengayunkan kakinya. Memusat

pada seorang pria muda, yang b

itu menole

, Mbak?" ta

gan pekerjaan tidak, ya? Say

rlihat dengan begitu jelas diwajahn

e Pak Bos. Mumpung orangnya ada disini.

duduk disalah satu kursi di sana. Ara meng

ih ya,

ngguk seraya m

tar ya

ria itu masuk kedalam kafe. Meninggalkan Ara yang sudah

. Terlihat sedang menghampiri bosnya. Kebetulan bosnya sed

f, B

dipanggil se

pa?" t

yaknya lagi cari pekerjaan. Apa Bo

bicara terlihat men

n. Kayaknya dia habis jalan

ngangguk. Pria itu memimpin jalan lebih du

itu pada Ara, yang sedang meng

mu boleh kemb

suai dengan instruksi dari atasannya. Membi

ak?" tanya pemilik tempat itu yang k

Namun, sejurus kemudian matanya mem

ru pria di

begitu sempit. Kit

ali wajah Ara. Ara hanya bis

gan pria aneh ini lagi si

kan pekerjaan?" tanya pria ya

ntang pekerjaan raut wa

saja tentang pertemuan tidak sengaja itu. Toh, kami tidak

tnya. Gadis itu hendak bersuara sebelum pria

pekerjaan? Nona ...." pria dihada

Saya Ararya Ch

ui siapa namanya,' bat

aivan Ardhani. Pem

saat pertama kali mereka bertemu. Kali ini Ara meneri

ngatan yang merayap memasuki relung hatinya. Padahal hanya berjabatan ta

ngetahui nama A

ikan. Berbeda sekali dengan pertama

n," Ara dengan canggung

enyadari adanya kecanggungan

saja seperti pertama kali kita bertemu. Itu akan terasa lebih be

rjaan. Jika Saya bersikap bar-bar seperti itu. Apa ada yang mau mener

ngan kasar," ucap Ara

mengingat pertemuan pertama mereka. Ara juga merasa tid

menerima Anda tanpa persyaratan a

japkan matanya beberapa kali. Seakan tak p

nya Ara dengan

ngguk sembar

ri ini juga. Itu jika Anda mau," kemb

serunya den

lupa mempertahankan sikap formalnya. Hal ini

elah jam makan

gannya. Tepat sekali jam sudah

kan siang 'kan?" tan

menggele

ekalian saja. Kita makan

apa-apa?"

nap

kan. Tapi pertanyaan yang Ka

ali. Masak sudah makan duluan,"

alisnya merasa aneh. Kenapa pria yang akan men

ngan ucapanku?' batin

gap saja ini traktiran dariku s

s, bu

gadis itu segera menghalau pikirannya itu. Mana mungkin ia menyukai orang

~

mbung

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY