uasan. Ibumu sudah tidak ada, jadi kamu lah yang harus melayani bapak!" Pa
akuan ayah tirinya yang dengan brutal
ngan seperti itu," ucap
nurut sama bapak, maka kamu
in menodainya. Amira yang masih gadis dan berusia Masi sangat muda, dia tidak bisa berontak. Apalagi ayah ti
ah bernafsu, dia melucuti semua pakaian anak tirinya sehingga terlihat lah tubuh Ami
rus saja memohon supaya ayah ti
ini sama bapak, jadi kamu harus n
inya. Sedangkan pak Wanto dengan cepat menarik celana dalam Amira, saat itu Amira m
L
itu mendarat
rikan kamu kenikmatan," ucap pak Wanto sete
ipis. Disitu pak Wanto semakin bernafsu, sedangkan Amira buru
i itu! Nikmati aja," ucap pak Wanto yang lan
tegak, ukuranya sangat besar dan panjang. Amira yang baru pertama kali melihat itu, dia sangat ketakutan, namun dia juga tidak bisa berbuat ban
ba untuk terus berontak, hal itu membuat pak Wanto kesal, sehingga dia kerap kali menampar anak
engarahkan batang kejantananya yang besar itu tepat di
n lakukan itu," pinta Ami
pak Wanto yang mulai menggesek-gesekkan batan
Sehingga dia merasakan kenikmatan yang luar biasa, apalagi Amira yang masih gadis, tentunya itu akan lebih nikmat. Pak Wanto tid
kejam dari hari-hari sebelumnya. Amira memalingkan wajahnya, dia tidak mau melihat ke arah ayah tirinya yang sedang menindihnya itu.
as. Kedua tangannya bermain di buah dada Amira yang masih tidak terlalu besar, tapi terlihat sangat men
bapak, karena ibumu sudah t
tidak dianggap oleh pak Wanto, dia yang sudah diselimuti hawa nafsu, tidak pe
a, hehe," ucap pak Wanto seraya t
hirnya dia mengambil posisi, dia buka kedua paha Amira lalu mengarahkan
n aku bisa menikmati tubuh ibumu, kini aku juga bisa
k," pinta Am
a sudah meningkat. Batang kejantanannya yang keras dan berukuran bes
erasakan ada benda keras yang mencoba mener
gan batang kejantanannya sendiri yang berukuran besar. Namun karena sudah tidak kuat menahan nafsu birahinya,
mpit banget," e
h mungil itu harus mendapatkan perlakuan kasar, apalagi harus melayani
k... Jangan."
ak Wanto yang sedang berusaha m
ra. Di saat itu juga Amira menggeliat, dia benar-benar kesakitan dan merasa jika li
akitan ketika pak Wanto mula
kamu," ucap pak Wanto se
ersenyum senang ketika melihat ada darah perawan yang keluar dari liang kewanitaan anak t
a semakin kesakitan karena ayah tiri
makin meningkat. Gerakannya semakin lama semakin cepat, sehin
it." Lagi-lagi
," ucap pak Wanto yang mera
*