ada Seseorang di kamarnya. Gadis itu hampir saja melepas bathrobe nya jika dia t

mengedikkan bahunya acuh. "Ini rumah ku bukan? Lal

berjalan dengan santai melewati dirinya, bah

uu!

an sekaligus menempelkan jari t

kalau tidak wajahmu itu nantinya akan semakin berkerut. Aku

rkerut dan menua, diduga hal tersebut dikarenakan Vincent Dawson yang tid

sudah duduk dengan tenan

g menggebu-gebu. Audrey pun menarik nafasnya berulang kali

apalagi yang kau inginkan sekarang? Jika tidak ada yang penting maka silahkan k

pedas dari waktu ke waktu ya." Uca

tu polos dan sering ketakutan ketika melihat diriku." Ucap Vincent terang t

dingin dan kejam, Vincent begitu pemilih meskipun dia suka bermain dengan wanita, dia tidak ingin memilih sembarangan, yah... sesuai dengan prinsip pria itu yang begitu menjun

uan Dawson, aku ingin segera menggunakan

Audrey sembari menepuk bagian

akukan perintahnya, membuat Vincent

gnya lagi dengan nada yang dibu

rus melakukan perintah pria itu. 'Cih Dasar pemaksa

tu mu hanya untuk berada di sini ha?" Kesal Audrey y

Vincent pun malah memilih untuk mele

saha menegakkan tubuh Vincent, Vincent pun dengan sengaja menahan tubuhnya tetap tertidur di paha ga

apmu itu juga sering melakukan ini padamu kan? Masa begini saja berat, se

ana kau tau kalau dia melakukan ini? Kau

njadi terlentang, sehingga dia dapat langs

kataan ku t

Cepat katakan apa y

Vincent pada pertanyaan sebelumnya, ta

anya. "Apa masalahnya untuk mu ha? Itu adalah urusan ku Vincent, kuras

s tetap dibawah kendali ku. Apapun yang kau lakukan masih berh

a juga beberapa paman dan bibiku serta sepupuku yang akan hadir. Kita harus hadir besok, dan harus tetap menunjukkan bahwa kita adalah pasangan ya

kat, tak ingin menambah waktu untuk l

rgi dari kamar Audrey. Setelah Vincent pergi, Audrey memilih m

s berinteraksi dengan mama mertuanya. Mama mertuanya itu begitu julid, ucapan wanita paruh baya itu selal

ena Audrey yang tak kunjung juga hamil, akhirnya Alicia, mama mertuany

mun bukan berarti dia tidak dapat hamil, hanya saja memang sedikit sulit b

l. Bagaimana mungkin dia dapat hamil sedangkan dia saja masih perawan ting ting. Beruntungnya Vincent t

Audrey. Audrey sendiri sadar sebenarnya sedari awal Alicia tidak pernah menyukai dirinya, wanita paruh baya itu enggan menerima Audrey sebagai menantunya. Berbanding terbal

at ingin membelanya, pria itu hanya menyaksikan saja bagaimana kejamnya perkataan Alicia terhadap Audrey. Hanya Vano papa m

nya akan hadir disana. Itu tandanya seluruh keluarga besar akan hadir semua, dan bisa saja Alicia akan menjadikan dirinya sebagai sas

mbung