*
uannya. Yang jelas dia tidak ingin bertemu dengan F
a selama berada dalam penculikan Felix, dia tidak pernah tidur dengan
k up berhenti pada suatu tempat. Sopir yang membawa
rsebut yang terkejut melihat Freya
ng terperanjat, membuka mata dan melihat sekitar. Ent
aya numpang," jawa
sentak
jawab Freya
bapakmu apa," keluh Jono
n dan tersenyum sebagai ucapan terima kas
ankah ini masih di Jakarta. Sial, Freya mengumpat kuat. Berharap ingin
iki tempat tinggal maupun pekerjaan. Sepersen uang pun dia tidak punya, seluru
uk
reya merasa cacing dalam perutn
ulai membasahi aspal tempatnya berada. Freya segera mencari te
hujan yang
ujan reda. Dan seorang wanita datang untuk berteduh ber
an, perlahan wanita itu merogoh tas yang dia
kai jaket tersebut, begitu nyaman. Setida
jan malah semakin menumpahkan airnya ke Bumi. Membuat
e mengajak bicara Freya
ab Freya yang terkejut Janice
e mana?" ta
jawab Freya dengan senyum yan
ng atau pun
sibmu," ujar Jani
ihkan," tawa Freya yan
ganku?" ajak Janice karena
tanya Freya
embutuhkan lowongan. Siapa tahu kamu b
ak ada yang salah, siapa tahu dia akan menemukan kehidup
ey
mengikuti Janice ke mana wanita itu membawanya pergi, dan t
ama
Janice yang bekerja sebagai
kerja," jawab Freya tidak a
lkanmu pada Celine," ujar Jani
arn
ut sampai kaki. Wajah Freya cukup cantik, polos, badan juga ba
kan Fasilitas lengkap, seperti te
a, beruntung sekali dia bisa mendapatkan pekerjaan ini meski
iasanya, terdapat tiga kategori pengunjung di club ini. Memb
but karena masih baru, dan d
tika melihat Freya bera
," jawab
melelahkan, apalagi dirinya harus men
ita panen uang tips dari tamu,"
latinum
enyum, dirinya dan Janice
aku saja," kata Janice yang
" bala
ber yang dimiliki. Dan untuk lantai pertama memang dibuka kh
waktu bersa
Banyak tamu berdatangan, entah itu sendiri, berpasangan maupun rombo
iasanya dia selalu naik lift khusus yang langsun
unjung pada umumnya, dia tidak datang seorang diri. Felix
iri dan sampai saat ini belum ditemukan, un
ewat sini?" keluh Ge
bagaimana pengunjung Club ini,"
l
i, dari segi pelayanan, tempat, fasilitas yang ada sudah
langan biasa. Felix mulai menaiki lantai dua, tapi ekor
i atas," kata Genta yang leb
yang memilih berdiri da
ari Freya, tampak wanita itu sedang sibuk melaya
datang sendiri padaku. Takdir
menata
pada manager pengelo
saya bantu, Tua
itu, aku tunggu di Lantai empat.
erikan kar
an saya akan mengantar wanita itu
Felix dengan seringai jahat
nya ke lantai empat, tampak Freya begitu terkejut
perintah David ke
ya
i-kali, mengatur supaya lebih te
er platinum, dia bekerja di lantai
ber seperti ini, terlihat perbedaan yang cukup jelas bisa di
banyak orang yang
dan hanya dimiliki o
Freya untuk masuk, perlahan dan sedikit gugup wanita itu m
t di atas panggung d
sentuh oleh seseorang, dia berbalik dan dunia
" suara bariton Felix membua
am, fokusnya hanya pada lelaki yang sed
eya tak suka ber
a berparas tampan, tubuh yang proporsional, tinggi dan gagah. A
u men
enjauh, sesekali lelaki itu menyesap
kata Felix m
ri hadapan lelaki itu. Tapi, percuma. Felix lebih dulu menan
tapi lelaki itu menahan kedua tangannya. Da
nggap saja itu sebagai mahar pernikahan kita, perhiasan,
ng, seolah uang bis
unus pada Felix. "Aku tidak ber
ng keras pusaka besar Felix. Dan membuat lelak
eluh Felix memegan
brak seseorang dan menumpahkan sebuah minuman pada tubuh pria
nga
teriak Freya m
maka bayarlah dengan tubuhmu," seringai pr
a menolak, berharap