gh
i tidak bisa membayarnya. Untuk makan saja pastinya aku sangat tak mampu karena sekara
kan membayarnya, kamu tenang sa
lama menunggu tak membayarnya. Apa jangan-jangan kamu diusi
bisnis. Daripada aku hanya berdiam diri di rumah lebih baik aku tinggal bersama kamu saja di apartemen, boleh 'kan? Dan untuk uang empat puluh juta, kamu tenang saja Dzakira aku pasti akan segera
a jika kamu berbohong, aku tidak mau l
ersenyum, lalu memegan
iki hati tak mau melihatku sengsera. Namun, entah kenapa aku merasa kesal dengan ucapannya barusan, Dzakira mengungkapan perjanjian yang sebelumnya sudah kami sepa
yang sedang terlintas di benak. Aku tak
sudah mendarat di halaman apartemen. Dengan perlahan, wanita yang tengah duduk
melempar senyum kepada siapapun yang lewat dihadapan kami. Perlahan, kami menaiki lift dan menekan nomer di angka 50. Bet
h, hanya dengan kartu, pintu bisa terbuka secara otomatis. Kami berdua pun langsung masuk. Suasana kamar terlihat mewah, udara
kita belum sampai tuntas, apakah kamu mau?'' tanya
ini hanya untuk beristirahat dan tinggal bersamanya. Belum juga beristirahat
. Pengen istirahat.'' Aku menolak secara
sesorisku dan pengen beli pakaian baru. Sekarang aku minta dua puluh juta,'' ucapnya tersenyum sembari meminta mengulurka
tasmu itu sangat banyak dan mahal-mahal apa belum puas membeli
seperti ini, aku tidak suka ah,'' rengek Dzakira kembali. Rasanya aku ingin sekali menyumpil mulutnya supaya tidak teru
berikan uangnya padamu. Jadi sekarang kamu jangan ganggu dan biarkan aku beristirahat sej
angan beristirahat di sini. Kamu berbohong.''
boleh sepuasnya berbelanja. Jangan mengusir aku.'' Aku berucap dengan nada marah, kecewa atas si
u pergi keluar dari kamar. Dia pergi menahan penuh amarah karena permintaannya sama sekali tak aku turuti. Biarlah, biar ia tahu kalau uang sebetulnya bukan se
mulut. Kemudian, aku bangkit bermaksud pergi ke dapur untuk mencari makanan yang tersimpan di lemari kulkas. Namun, ketika lemari es terbuka rasa kesal terasa hingga ke ubun. Dzakira sangat keterlaluan
a di kulkas tidak ada makanan apapun.] La
asih ada nasi yang tersisa, aku akan membuat nasi goreng. Namun, rasa kecewa kembali terasa. Di dalam magic-com sama sekali tidak ada nasi sedikit pun
makanan apapun yang bisa dimakan. Sekarang, aku harus memakai pakaian karena tidak akan mungkin pergi dalam kondisi memakai kaos oblong dan celana pendek. Aku pun langsung meraih dan mengangkat kop
hhhhh .
sam
? Dari pada penasaran, lebih baik langsung meluncur ke bab berikutnya karena sud
ggu ya, biar aku