ama Ibumu! Aku Tid
buat Adek," Mas Galih menyodorkan lima
uuuu
enghela
h ajah sama
mau terima?" Mas Ga
mengolah uangmu. Ya sudah. Serahkan saja sama ibu semuanya, Mas. Tanggung juga ngasih ibu sembi
menyerahkan sebagian besar gajiku untuk ibu, itu karena beliau yang bisa mengatur dan menghandle semua kebutu
tu," tangg
ini digantikan oleh orang lain, termasuk kamu, Dek. saya tahu betul kamu pasti akan kewalahan dan kecapean sendir
Aku berdeh
keseluruhan. Tapi demi Tuhan, Mas cuma ingin meringankan pekerjaanmu. Dan uang yang lima ratus r
lu capek-capek memikirkan uang belanja, mengatur uang buat bayar listrik
k semua kata-kata yang d
ga tidak ingin merepotkan kamu dengan memikirkan rincian-rincian kebutuhan rumah tangga. Mak
njang. Tidak habis pikir mengapa
alau uang lima ratus ribu yang ia serahkan pad
ng terima ua
uang tersebut ke tanga
ama ibu. Bukannya aku mau menolak, tapi memang buat apa Mas menyerahk
lembaran-lembaran uang i
ini sudah cukup banyak untuk kebutuhan pribad
berpikir jika uang segitu sudah cukup banyak dalam jangka waktu satu bulan? Hanya s
tinya Adek patut bersyukur bisa memeg
ri mana uang segitu? Bahkan untuk ukuran ekonomi di
banyak bicara lagi. Serahkan
sternya Mas lihat masih bagus bagus. Begitu juga dengan pakaian Mbak Megan, banyak yang tidak terpakai lagi. Dan juga tidak kalah bagusnya sama p
sangkut pautnya sama daster dan gamis bekas itu. Cukup berikan
ambu