ara peresmian hotel ini. Damien, mengenakan setelan jas mewah berwarna putih, menjadi pusat perhatian. T
an penuh semangat. Para tamu menikmati hiburan musik dan tarian yang disajikan secara eksklusif. Setiap sudut
pita sebagai simbol peresmian. Sorakan dan tepuk tangan meriah mem
tarian yang memukau. Mereka menikmati hidang
partemen Manager, mengajak semua karyawan untuk merayakan pencapaian pertama hotel itu. Di Ballroom yang tadinya dipenuhi oleh tamu, kini di penuhi oleh semua karya
rkontribusi pada keberhasilan peresmian hotel. Dia menekankan bahwa kesuksesan ini adalah hasil dari kerja keras dan ded
Tyler, yang masih bertahan di antara kerumunan menikmati suasana pesta. "Bro, sepertinya
i sebagai hadiah tambahan... bagaimana jika salah satu resepsionis tadi menemaniku," ucap Tyler yan
agai gantinya, malam ini kita akan minum banyak, setelah mandi dan berganti pakaian, aku akan langsung pergi ke kamarmu, minum di teras balkon sambil menikmati keindahan pemadangan laut terdengar tidak terlalu buruk, kan?
Bro," ucap Damien men
ntang acara peresmian, tertawa bersama, dan sesekali berhenti untuk menikmati pemandangan interior hotel
menginap di kamar ini," ucap Damie
r sambil memasuki suite. "Sepertinya ak
ali wajahmu, akan kupastikan kamu mendapat dis
esdir!" seru Tyler yang lang
memasuki kamar mandi yang luas, membiarkan air panas menyiram tub
Dia memilih kemeja putih yang longgar dan celana pendek hita
at tidur. Tubuhnya terasa lelah, dan rasa kantuk mulai menghampiri. Dia merasa puas dengan kesuksesan acara pe
lap, ia meraba-raba meja samping tempat tidur untuk menyalakan lampu. Jam tangannya menunjuk
amien langsung membuka pintu kamar Tyler tempati, terdengar suara aneh dari dalam kamar tidur suite itu. Suara erangan dan rintihan y
ngkah menuju kamar tidur, khawatir jika Tyler benar-ben
ak terduga. Tyler lagi-lagi menindih tubuh seorang wanita di atas tempat tidur, gaira
p wanita itu, yang ternyata adalah Mirand
akan adegan yang menggoda. Damien terpaku, memperhatikan dengan rasa takjub dan tercengang. Setiap sentuhan Tyler memancarkan gairah, dan Mi
atung di pintu. "Halo Bro, maaf... karena tidak izinkan mencicipi resepsionismu, a
masalah Bro, kabari aku jika pertandingan kalian tela
amien segera berbalik dan mempercepat langkahnya bergegas keluar dari kamar itu,
i atas tempat tidur, mencoba meredakan detak jantung yang berdegup kencang. Wajah cant
," umpat Damien yang kini