.14, HESTON SKYS
ti
ti
ti
Aku tidak benar-benar dengan lancang membenarkan
wajahnya dengan jantung y
g telah k
temui dalam seumur hidupnya. Benar-benar tampan sampai dia tidak yakin
tapi jujur. Laki-lak
a dipahat sangat mancung dan bibir tipisnya terlihat seksi bertengger manis di wajah sempurnanya. Arlett bisa bersumpah dia tidak pernah memuji penampilan laki-lak
asa gila tepat
eluar dari pelipis Arlett saat dia membayangkan bagaimana takdir kariernya nanti di per
nya Arlett dalam hatinya. Semoga h
berapa tangga yang seharusnya dinaikinya saking lelahnya dia tadi melangkahi seluruh anak tangga yang sangat banyak itu. Dia
dia harus menghabiskan waktunya di dalam lift bersama dengan orang-orang
ett berpikir akhirnya a
dirinya sendiri. Tapi setelah itu, tidak sekalipun Arlett membayangkan kalau emosinya akan mele
sama s
ik saja. Dia ingin berharap seperti itu, tapi entah kenapa perasaannya terasa sangat tidak nyam
laki-laki tadi menjadi oran
snya sekali lagi lal
urun
^
21, HESTON SKYSCR
langsung menyapa Arlett sesaat Langkah wanita itu masuk ke dalam ruangan seleksi fotografi. Dia akhirnya sa
ng terakhir. Pacarnya, Josh
lagi, kali ini lebih lembut. "Kau bisa
pada lantai yang salah," kata Arlett. Josh menatapnya bingung, seakan tidak percaya kalau pacarnya bisa me
Arlett memang sudah dikenalnya semenjak 1,5 tahun yang lalu mereka berpacaran. Arlett yang selalu menyem
u wouldn't make it," katanya sembari menatap kedua mata Arlett
"Dan aku juga tentu ingin lolos bersamamu, Josh," bisik Arlett lembut. Josh menunduk hendak mencium pi
Dan Arlett membalasnya dengan senyuman yang lebih lebar lagi, b
agi tadi. Tapi ternyata dia tidak bisa. Tidak lama setelahnya nama Josh dipanggil oleh seorang perempuan, panitia, untuk memulai seleks
barang barangnya dan melesat masuk ke dalam ruang seleksi. Arlett tersenyum melihatn
ini men
membereskan kamera-kameranya di sana seorang diri, awalnya. Namun kedatangan seo
ita itu berambut coklat, terlihat sangat cantik dengan sebuah ka
nyum lebar sembari menggeser duduknya
kan Arlett yang sedang membereskan kameranya. Arlett menebak, dia
Is he your boyfriend?" tan
ly fine," katanya lembut. Arlett mengerutkan keningnya janggal. "Oh tidak, tid
k keberatan," kata Arlett lembut. "Dan
23 sekarang," katanya terlihat tidak suka. Arlett mengangguk mengerti, merasa sedikit tidak enak menanyakan hal semacam itu. "Tapi aku
orang yang kau kagumi?" tanya Arlett. Pe
an ini," kata perempuan itu lagi. Arlett ik
ia
ston Corporation ini? Carl Heston, kau tidak tahu?" tanyanya setengah berseru. "Sem
anyanya. "Aku kemari memang hanya
foto seorang laki-laki tampan kepada Arlett. "Ini adalah Carl Heston, anak sulung dari keluarga Heston
a hanyalah artis atau idola biasa yang sering dikagumi oleh
nar sala
ki yang ditunjukkan kepadanya tidak lain dan tidak bukan, adalah orang yang baru saja dibentaknya
iceritakan wanita ini... Bukankah berarti Arlett telah
u sekedar tamu. Hell! Dia pemilik
an selanjutnya kembali mengetuk pintu hari Arlett, karena sesaat dia keluar dari ruangan seleksi untuk menenangkan diri dan menyelesaikan urusan d
dalam hati berharap kalau laki-laki ini ternyata sudah melupa
pan belaka. Karena setelah itu, gurat ek
nar meny
mulai be
mu denganmu secepat ini," kata
lah